Berita Nasional
Hantam Kepala Anaknya Dengan Batu 5 Kg, Sang Ibu Sambil Menangis Ungkap Alasannya dan Mengaku Ikhlas
Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku mengaku membunuh lantaran merasa malu dengan kelakuan sang anak. Anaknya merupakan residivis kasus pencurian.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - SW, ibu berusia 64 tahun di Kabupaten Sragen mengaku ikhlas setelah menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
Diketahui, warga Desa Dukuh Tlobongan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini membunuh anak kandungnya, Supriyanto (46) dengan menggunakan batu seberat 5 Kilogram.
Pembunuhan tehadap putra pertamanya itu dilakukan pada 4 Oktober 2022 lalu.
Kejadian ini pun sempat membuat warga sekitar heboh.
Namun alih-alih menyesal, SW justru mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya yang telah ia bunuh dengan tangannya sendiri.
Sebab ia menganggap kepergian anaknya itu telah menghilangkan beban tetangga.
Dilansir dari TribunSolo.com, Jumat (4/11/2022), saat dihadirkan di Mapolres Sragen pada Jumat (4/11/2022), ibu yang usianya tak lagi muda ini juga mengaku heran bagaimana ia bisa kuat mengangkat batu seberat lebih dari 5 kilogram yang ia pukulkan ke kepala Supriyanto.
Baca juga: Karena Malu, Ibu 64 Tahun Bunuh Anak Kandung Dengan Batu, Ngaku Ikhlas Telah Lepas Beban Tetangga
Namun disamping itu, ia juga mengaku kesal kepada Supriyanto yang memarahinya saat dinasehati.
"Dikandani malah diunek-unekke (dinasehati malah dikata-katain), ya sakit hati, dikatain apa saja lupa, dimarahin berkali-kali," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (4/11/2022).
Ia memang sengaja tidak memberi izin Supriyanto untuk masuk ke dalam rumah, setelah putranya itu pisah ranjang dengan istrinya.
Selain itu sang anak memang dikenal suka mencuri dan meresahkan warga sekitar.
"Sudah berbulan-bulan, aku gak boleh masuk di rumah, setelah idul fitri," kata dia.
Dengan menahan tangis, SW mengaku ikhlas atas kepergian anaknya itu.
"Ndak kangen, menyakiti hati orang tua og, sudah ikhlas," ujarnya dan terdengar suaranya nampak bergetar karena menahan tangis.
Sementara itu Kanit 1 Satreskrim Polres Sragen, Ipda Heri Wibowo mengatakan hal itu dilakukan SW juga dengan maksud untuk mengurangi beban tetangga.