Berita Nasional
Karena Malu, Ibu 64 Tahun Bunuh Anak Kandung Dengan Batu, Ngaku Ikhlas Telah Lepas Beban Tetangga
SW kemudian menghantamkan batu tersebut ke kepala korban sebanyak 8 kali. Bahkan SW juga mengucapkan kalimat selamat jalan pada sang anak.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Bahkan SW juga mengucapkan kalimat selamat jalan pada sang anak.
"Setelah itu, sambil dijatuhkan batu itu, sambil mengucapkan kata-kata selamat jalan le," tambahnya.
Karena korban belum meninggal, pelaku lalu mengambil cangkul dan dipukulkan lagi di kepala korban.
Cangkul tersebut sampai lepas dari besinya setelah digunakan untuk menghantam korban.
Baca juga: Mama Muda Harus Melahirkan dalam Ambulans Gegara Dokter tak Ada di Puskesmas, Ibu dan Bayi Selamat
Setelah korban tewas, SW lalu menelepon anaknya yang berada di Jakarta untuk mengubungi saudaranya agar datang ke rumah.
Saudara yang datang ke rumah kemudian dimintai tolong untuk membantu pelaku membuang jasad korban ke sungai belakang rumah.
Namun mereka tak berani menuruti permintaan pelaku dan saksi pun memanggil warga setempat.
Bahkan Ketua RT yang datang juga diajak untuk membuang jenazah dan diminta untuk tak menghubungi siapa pun.
Pelaku kemudian diamankan oleh polisi.
Motif pembunuhan
Dari hasil pemeriksaan polisi, pelaku mengaku membunuh lantaran merasa malu dengan kelakuan sang anak.
Anaknya merupakan residivis kasus pencurian.
"Pengakuan awal tersangka korban ini sering buat malu. Karena ada laporan warga kalau anaknya mencuri, anaknya tidak nurut, terus sering marah-marah. Korban juga terlibat dalam perkara perjudian, Ibu merasa malu," jelas Iskandar dikutip dari Kompas.com.
Pengakuan tersebut juga diperkuat dari keterangan para saksi yang diperiksa.
Para saksi sering melihat korban dan pelaku terlibat percekcokan.