Mata Lokal Memilih

PKS: Koalisi dengan NasDem-Demokrat Mencapai 90 Persen

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengatakan, progres pembentukan koalisi bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat

Editor: bakri
Instagram @aniesbaswedan
Partai NasDem menyebut tiga nama sebagai bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang, PKS tawarkan internal. 

JAKARTA - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), M Kholid, mengatakan, progres pembentukan koalisi bersama Partai NasDem dan Partai Demokrat hampir mencapai titik akhir.

Ia mengungkapkan penjajakan tinggal menunggu 10 persen lagi sebelum koalisi terbentuk.

“Perjalanan di koalisi perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati.

Kami optimistis akan menemukan jalan yang terbaik,” ungkap Kholid kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).

Menurut dia, proses pembentukan koalisi berlangsung secara kolektif kolegial dan masing-masing partai politik (parpol) saling menghargai satu sama lain.

“Proses komunikasi di koalisi perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub, dan saling menghormati sikap masing-masing,” ucap dia.

Maka ia menyebutkan pihaknya belum memikirkan langkah politik ke depan jika kepentingan PKS tak diakomodir.

Dalam hal ini keinginan PKS adalah mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai NasDem.

“Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional, dan objektif sesuai dengan kesepakatan,” tutur dia.

Terakhir Kholid menjelaskan ketiga parpol tak hanya membahas soal kriteria cawapres, namun juga mekanisme pemilihannya.

“Kalau kriteria, dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, NasDem dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai,” imbuh dia.

Sebelumnya Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menduga PKS bisa berpindah haluan untuk bergabung dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca juga: Anies Baswedan Safari Politik, PKS dan Demokrat: Tak Ada Deklarasi IndonesiaAnies, Koalisi Gagal?

Baca juga: Kedatangan Prabowo Subianto Disambut Cak Imin di Senayan, Mantapkan Koalisi Gerindra-PKB

Pasalnya kepentingan PKS untuk mengusung Ahmad Heryawan sulit diwujudkan oleh Partai NasDem dan Demokrat.

Ari menyampaikan secara elektoral Ahmad Heryawan memiliki elektabilitas lebih rendah ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Begitu pun perolehan kursi Parlemen PKS lebih rendah ketimbang Partai Demokrat.

“Sejauh ini Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ‘calon pengantin’ bagi Anies Baswedan,” terang Ari pada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Di sisi lain, kemungkinan bergabungnya parpol baru pada koalisi Gerindra-PKB diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Ia meyakini bakal ada dua parpol Parlemen yang bakal bekerja sama dengan Gerindra dan PKB.(kompas.com)

Baca juga: Koalisi Gerindra-PKB Siap Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Prabowo Subianto Siap Bertarung

Baca juga: Megawati dan Prabowo Akrab Saat Peringatan HUT ke-77 TNI di Istana, Sinyal Koalisi di Pilpres 2024?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved