Jurnalisme Warga
Bus, Moda Transportasi Idola Keluarga
Auto bus yang menjadi idolanya adalah Putra Pelangi, Sempati Star, dan yang terbaru Jasa Rahayu Gumpueng (JRG).
Pelayanan yang diberikan oleh otobus juga memengaruhi jumlah penumpang.
Sebagai contoh penempatan barang bawaan penumpang dipilah yang tidak boleh ditimpa harus dipisahkan, memberikan jadwal informasi keberangkatan yang tepat, bila ada keluhan penumpang cepat direspons seperti terkadang ada bus yang AC-nya bocor, respons cepat berkesan bagi penumpang dan menjadi sarana promosi yang baik untuk otobus.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda Aceh, saya pernah melakukan perjalanan ke Medan menggunakan Bus Sempati Star.
Otobus ini layaknya di luar Aceh karena sopirnya memakai baju seragam.
Menjadi penumpang bus ini juga menyenangkan karena ada snak dan minum sebagai bonus bagi penumpang.
Karena cintanya putra saya pada bus, dinding kamar penuh dengan gambar-gambar bus, bahkan ada poster besarnya dengan ‘background’ bus Sempati Star semasa jaya-jayanya.
Namun, saat ini keberadaan bus ini tidak seheboh masa lalu.
Perjalanan yang lalu banyak berhenti di beberapa tempat, terutama rumah makan.
Namun, perjalanan kali ini, bus yang kami tumpangi tidak berhenti di terminal dan di tempat lainnya.
Karena nonstop, hanya berhenti di tempat tujuan, yaitu gudang Putra Pelangi Medan.
Kami tiba pukul 05.45 WIB, setelah menurunkan barang langsung bergegas ke musala yang berada di kompleks gudang Pelangi untuk shalat Subuh.
Setelah selesai kami sarapan pagi kemudian mandi dan bersiap-siap menuju Bandara Kuala Namu menggunakan Grab Car melalui aplikasi.
Hmm, senangnya naik bus yang menjadi moda transportasi idola keluarga dan semua kalangan.