Pilpres 2024

Jokowi Sebut Prabowo Jatah Presiden Berikutnya, PDIP: Hanya Pujian, Bukan Dukungan

Hasto menilai ucapan tersebut hanya sebuah pujian dari Jokowi kepada Menteri Pertahanan itu yang akan menjadi bakal capres di pesta demokrasi nanti.

Editor: Faisal Zamzami
Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di acara Indo Defence 2022 Expo & Forum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 2 November 2022. 

Padahal, diketahui Prabowo adalah mantan rival Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019.

"Kalau basa basi, saya kira Pak Prabowo tentu tidak diangkat sebagai Menhan ya, dan juga capres capres yang lain yang juga sering dipuji oleh Pak Jokowi," ujarnya.

Wakil Ketua MPR itu melanjutkan, ucapan Jokowi hanya bentuk usaha mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk mencairkan suasana.

Utamanya, kata Basarah, Jokowi hendak membangun suasana gembira menjelang Pemilu dan Pilpres 2024.

 

"Tidak ada suasana mencekam suasana menakutkan, tapi semua capres berkontestasi dengan suasana gembira, hatinya tulus semata-mata untuk mengabdi kepada bangsa dan negara," tutur dia.

"Presiden RI kan tidak boleh terlibat di dalam kontestasi pemilu. Saya tidak melihat pernyataan Jokowi sebagai suatu dukungan, tapi suatu tanggung jawab beliau untuk menciptakan suasana psikologi politik bangsa yang lebih kondusif agar Pilpres dilakukan dengan penuh kegembiraan," pungkas Basarah.

 

Baca juga: Pernyataan Jokowi Soal 2024 Jatah Prabowo Dinilai Bukanlah Dukungan, PDIP: Kami Lebih Sering Dipuji

PKS Nilai Jokowi Tak Bijak Lempar Sinyal Dukung Prabowo Presiden 2024

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bijak karena memprediksi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bisa mendapat jatah jadi Presiden 2024.

Kholid menyindir, sebagai seorang Presiden, seharusnya Jokowi tidak hanya menjadi politisi semata.

"Iya (tidak bijak). Presiden seharusnya bisa menjadi negarawan, bukan politisi semata," ujar Kholid saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Kholid menjelaskan perbedaan dari negarawan dan politisi.

Menurutnya, seorang politisi hanya berpikir untuk pemilu yang akan datang.

 Sementara, negarawan adalah sosok yang berpikir demi masa depan generasi mendatang.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved