Pilpres 2024
Jokowi Tak Akan Datang di Peringatan HUT Partai Nasdem, Waketum Larang Kader Kritik Presiden
Meski Jokowi tidak datang, namun Presiden hanya akan memberi sambutan melalui video yang diputarkan di acara puncak HUT Partai Nasdem.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Jokowi Tak Akan Datang di Peringatan HUT Partai Nasdem, Waketum Larang Kader Kritik Presiden
SERAMBINEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak akan datang pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem yang ke-11.
Nasdem akan menggelar rangkaian perayaan HUT Partai Nasdem selama tiga hari sejak 9-11 November 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.
Adapun acara puncak HUT Partai Nasdem akan dilangsungkan pada Jumat (11/11/2022).
Namun Presiden Jokowi dipastikan tidak akan datang acara puncak Partai Nasdem tersebut.
Baca juga: Nasdem Pilih Capres Anies Baswedan, PDIP dan Golkar Masih Belum, Jokowi: Hati-hati, Jangan Sembrono
Di acara HUT partai yang sudah-sudah, seperti HUT Golkar dan Perindo, Jokowi hadir secara langsung dan memberi sambutan dalam kapasitasnya sebagai kepala negara.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali menyebut, meski Jokowi tidak datang, namun Presiden hanya akan memberi sambutan melalui video yang diputarkan di acara puncak HUT Partai Nasdem.
“Nanti ada pengarahan Pak Jokowi yang akan diputarkan (melalui video)," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Serambinews.com, ketidakhadiran Presiden Jokowi secara langsung di HUT Partai Nasdem karena sedang menjalankan tugas negara.
Jokowi diketahui sedang menghadiri Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ke-40 dan ke-41 dan KTT lainnya di Phnom Penh, Kamboja.
Jokowi akan berada di Kamboja hingga 13 November 2022 mendatang.
“Dari Bali, sore ini (Rabu, 9/11/2022), saya bertolak ke Phnom Penh, Kamboja, untuk menghadiri KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 serta KTT terkait lainnya yang digelar 10-13 November 2022,” kata Presiden.
“Saya akan kembali ke Tanah Air pada 13 November malam, dan langsung ke Bali untuk melakukan kegiatan terkait G20,” ujarnya.
Presiden tiba di Kamboja pada pukul 19.30 waktu setempat, setelah menempuh penerbangan selama 3,5 jam dari Bali.
“Dalam rentang waktu 10-13 November 2022 itu saya akan mengikuti setidaknya 24 pertemuan, kegiatan, dan pertemuan bilateral,” ujar Jokowi, Kamis (10/11/2022).
Kader Nasdem Dilarang Kritik Jokowi
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, Ahmad Ali melarang seluruh kader Nasdem di Indonesia mengkritik segala kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Ali menekankan, Nasdem tetap menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi hingga tahun 2024 nanti.
Ali juga mengatakan, mendeklarasikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi calon presiden (capres) bukan berarti Nasdem bermusuhan dengan partai lain yang ada di koalisi pemerintah.
"Mengumumkan Pak Anies jadi capres bukan berarti yang lain bermusuhan dengan kita,” kata dia.
“Posisi Nasdem hari ini adalah partai koalisi pemerintah yang kita akan berkomitmen sampai dengan tahun 2024," ujar Ali di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
Ali lantas meminta para kader Nasdem untuk tidak mengkritik segala kebijakan Jokowi.
Menurutnya, langkah tersebut tidak dibenarkan.
"Sehingga seluruh kader Partai Nasdem di seluruh Indonesia tidak dibenarkan melakukan kritik, akan melakukan yang tidak mendukung semua kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada hari ini," tuturnya.
Ali menjelaskan, Nasdem akan tetap menjadi koalisi pemerintahan Jokowi sampai tahun 2024 lantaran itu merupakan komitmen yang sudah mereka bangun.
Dia menyebut komitmen Nasdem terhadap pemerintah Jokowi tidak akan gugur hanya karena deklarasi Anies jadi Capres 2024.
"Jadi, komitmen kita terhadap pemerintah itu tidak gugur hanya karena kemudian kita telah menetapkan calon presiden di tahun 2024," imbuh Ali.
Hubungan Nadem dan Jokowi Renggang
Diketahui, hubungan Jokowi dan Partai Nasdem diduga merenggang usai partai besutan Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres).
Dugaan keretakan itu berawal dari sebuah video yang yang menangkap momen Presiden Jokowi dan Surya Paloh di acara puncak peringatan HUT ke-58 Partai Golkar pada 21 Oktober 2022.
Dalam video tersebut tampak Surya Paloh merangkulkan tangan kirinya ke punggung Jokowi.
Sementara itu, tangan kanannya tampak menepuk-nepuk tangan kiri Jokowi.
Namun, Jokowi tampak tidak merangkul balik Surya Paloh. Presiden hanya menepuk pundak kiri bos Media Group itu.
Presiden Jokowi lantas mengulurkan tangan bersalaman dengan Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni yang berada di belakang Surya Paloh.
Terkait hal tersebut, Surya Paloh sudah memberikan komentarnya.
"Enggak ada acara pelukan. Enggak. Biasa aja, kan salam," ujar Surya Paloh usai acara silaturahmi dengan 50 guru besar perguruan tinggi se Indonesia di Nasdem Tower pada 22 Oktober 2022.
Saat disinggung soal hubungan keduanya yang sebelumnya lebih mesra di depan publik, Surya Paloh menegaskan tidak selamanya harus ditunjukkan.
Ia juga mengatakan bahwa hubungannya dengan Jokowi tetap baik.
"Kan enggak selamanya ditunjukin (kemesraan) kepada publik. (Hubungan dengan presiden) baik, bagus" kata Surya Paloh. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
BACA BERITA SERAMINEWS.COM DI GOOGLE NEWS