Kesehatan
Waspadai Mual Muntah Berlebihan Saat Hamil, dr Boyke Anjur Konsul dengan Dokter Jika Kondisi Begini
Mual dan muntah saat hamil disebut juga morning sickness karena umumnya kondisi ini memburuk di pagi hari.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
Mual dan muntah saat hamil disebut juga morning sickness karena umumnya kondisi ini memburuk di pagi hari.
SERAMBINEWS.COM - Mual dan muntah adalah hal lumrah bagi ibu hamil, apalagi saat awal-awal kehamilan.
Mual dan muntah saat hamil disebut juga morning sickness karena umumnya kondisi ini memburuk di pagi hari.
Meski begitu, kondisi ini juga dapat muncul pada siang atau malam hari.
Mual dan muntah saat hamil biasanya terjadi pada masa awal atau trimester pertama kehamilan, yaitu di minggu ke-6 kehamilan dan berakhir di minggu ke-12 kehamilan.
Namun, terdapat sebagian ibu hamil yang mengalami kondisi ini sepanjang kehamilan mereka.
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha, mengatakan kondisi mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang biasa.
Baca juga: Ngaku Sehari 7 Kali Berhubungan Intim, dr Boyke : Emang Kamu gak Kerja? Berapa Kali sih Idealnya?
Kondisi ini juga dikenal sebagai tanda-tanda mengidam.
"Setiap wanita hamil terutama pada kehamilan sampai dengan 12 minggu biasanya mengalami mual muntah yang dikenal sebagia tanda tanda mengidam," kata dr Boyke dilansir dari kanal YouTube Boykepedia pada Sabtu (12/11/2022).
Mual dan muntah akan berbahaya jika ini terjadi sering atau berlebihan.
Kondisi ini bisa ditandai dengan ciri-ciri dimana mual dan muntah keluar sangat banyak dan sering.
Jika mual dan muntah sangat banyak, dikahawatirkan kulit si ibu hamil akan mengalami dehidrasi.
Kemudian urine yang keluar juga menjadi lebih sedikit dan nadinya naik dengan cepat.
Baca juga: Penyebab & Cara Atasi Puting Payudara Tidak Timbul, Apakah Pengaruh saat Menyusui? Ini Kata dr Boyke
Jika nadi berdenyut tidak normal ditambah mual dan muntah yang parah, kondisi ini bisa berisiko kematian pada janin atau bahkan sang ibu sehingga perlu diwaspadai.
"Kemudian nadinya naik dengan cepat dan itu sudah menjadi suatau penyakit. Jika sudah terjadi ini dan mual dan muntah yang berlebihan, hal ini janganlah dianggap sebagai suatu hal yang sepele.
Karena keadaan dehidrasi pada ibu bisa mengakibatkan kematian pada janin bahkan juga ibunya sendiri," sambung dr Boyke.
Untuk itu, penting sekali para ibu hamil agar lebih waspada dan mengetahui ciri-cirinya.
Saran dr Boyke, segeralah bawa ke dokter jika ada tanda-tanda mulainya dehidrasi, kemudian apabila urine sedikit keluar dan nadi yang meningkat dengan cepat.
"Bisanya dokter kandungan akan memberikan infus atau obat-obatan untuk menahan mual dan muntahnya," pungkas dr Boyke.
Baca juga: Wanita Harus Tahu! Buah dan Sayur Ini Bagus Dikonsumsi saat Haid Agar Tak Lemas Kata dr Boyke
Penyebab & Cara Atasi Puting Payudara Tidak Timbul, Apakah Pengaruh saat Menyusui? Ini Kata dr Boyke
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha kali ini mengungkap penyebab dan cara mengatasi puting payudara yang tidak timbul pada wanita.
Puting payudara tidak timbul memang kerap menjadi keluhan wanita terutama para ibu yang sedang menyusui.
Beberapa wanita memiliki puting yang datar atau tidak timbul.
Bahkan, ada wanita yang memiliki satu atau kedua puting yang tidak timbul.
Bentuk puting seperti ini seringkali menyulitkan ibu yang menyusui untuk menyusui anaknya.
Kondisi demikian membuat ibu membutuhkan dukungan ekstra untuk membuat anak bisa menyusu.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Boykepedia pada Jumat (11/11/2022), menurut dr Boyke, puting payudara yang tenggelam atau tidak terlihat itu merupakan suatu kelainan anatomi yang ringan.
"Itu suatu kelainan anatomi saja yang ringan," ujar dr Boyke.
dr Boyke mengungkap durasi yang ideal saat berolahraga untuk pasangan suami istri sehingga dapat memuaskan saat berhubungan seksual.
Kondisi puting tenggelam semakin parah jika memasuki masa kehamilan.
Pasalnya, saat wanita hamil, payudara akan bengkak.
"Kalau anda hamil, payudara itu akan bengkak dan biasanya kalau payudara bengkak, puting payudara tidak akan keluar," sambungnya.
Tak perlu khawatir, kondisi ini bisa diatasi oleh dokter untuk mengeluarkan puting dengan menggunakan alat atau pemijatan.
Selain itu, bagi Anda yang belum menikah dan mengalami puting payudara tenggelam, Anda sudah bisa memulai melakukan pemijatan rutin dari sekarang.
"Untuk para wanita yang puting payudaranya tenggelam bisa dilakukan massage atau pemijatan payudara secara perlahan-lahan, ketika mereka sedang hamil pijat juga, lama-lama puting payudara itu juga akan keluar," sambung dr Boyke.
Pada ibu hamil, puting payudara yang tenggelam biasanya akan kembali normal saat memasuki usia kehamilan 4-5 bulan.
Tetapi perlu diingat juga, kondisi ini akan membaik jika didampingi pemijatan payudara.
Pemijatan payudara tak hanya berfungsi untuk mengeluarkan puting sehingga mudah menyusui,
Tetapi lebih dari itu, pemijatan payudara juga bisa membantu menghasilkan jumlah air susu ibu (ASI) menjadi lebih banyak.
"Oleh karena itu ketika hamil, konsultasilah dengan dokter kandungan dan lakukanlah pemijatan-pemijatan sekitar payudara selain untuk membantu jumlah air susu ibu juga membantu puting payudara itu keluar sehingga bisa dipakai untuk menyusui bayi," pungkasnya.
Jangan Coba Minum Jamu! dr Boyke Sebut 70 Persen Penyebab Keguguran pada Wanita Hamil adalah Infeksi
Seksolog yang juga spesialis kandungan, dr Boyke Dian Nugraha mengungkap penyebab keguguran pada wanita hamil.
Keguguran merupakan keadaan ketika berhentinya kehamilan sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup.
Bagi sebagian wanita yang pernah mengalami keguguran, mereka rutin mengonsumsi jamu.
Jamu dianggap dapat kembali menyuburkan kandungan sehingga peluang terjadinya kehamilan selanjutnya lebih besar.
Namun ternyata, minum jamu setelah mengalami keguguran tidaklah dianjurkan.
Seksolog dr Boyke membagikan tips cara cepat hamil bagi pasangan yang sudah menikah.
Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube SONARA FM pada Senin (7/11/2022), dr Boyke menerima pertanyaan dari seorang wanita yang mengaku sering mengalami keguguran, setelah itu, wanita ini rutin minum jamu.
"Kenapa ya dok, saya setelah mengalami keguguran susah banget punya anak lagi padahal saya sudah rajin minum jamu, solusinya seperti apa?," demikian pertanyaan wanita tersebut.
Menurut dr Boyke, wanita yang sering mengalami keguguran tidak dianjurkan minum jamu.
Sebaiknya, wanita yang sering mengalami keguguran dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter spesialis agar diketahui penyebab keguguran tersebut bukan minum jamu.
"Sering keguguran kok malah minum jamu, kita mesti cari sebabnya kenapa, apakah ada infeksi toksoplasma, apakah rahimnya terbalik," kata dr Boyke.
Ada banyak kemungkinan yang menjadi penyebab keguguran pada wanita, mulai dari infeksi, gangguan hormonal hingga kelainan pada rahim.
Itu sebabnya, wanita yang sering mengalami keguguran sebaiknya konsultasi pada dokter.
Nantinya dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab keguguran tersebut.
"Tugas dokter itu seperti detektif, ketika seseorang sedang keguguran, dia (dokter) harus mencari kenapa ini?," sambungnya.
Namun dari semua penyebab itu, dr Boyke mengatakan kemungkinan besar penyebab terjadinya sering keguguran pada wanita hamil disebabkan oleh infeksi.
"Salah satunya, 70 persen penyebab dari pada keguguran adalah infeksi," ungkapnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi, maka harus segera ditangani agar kehamilan selanjutnya tidak terjadi lagi keguguran.
"Jadi jangan minum jamu tapi berkonsultasi dengan dokter biar dicari penyebabnya, coba konsultasi, datanglah ke dokter sepesialis," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha Ustin)