Internasional
Bom Guncang Pejalan Kaki Istanbul, Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka
Sebuah ledakan bom menghancurkan tempat pejalan kaki utama di jantung kota Istanbul, Turki pada Minggu (13/11/2022).
SERAMBINEWS.COM, ISTANBUL - Sebuah ledakan bom menghancurkan tempat pejalan kaki utama di jantung kota Istanbul, Turki pada Minggu (13/11/2022).
Ledakan bom itu menewaskan enam orang, melukai puluhan orang dan membuat orang melarikan diri saat api membubung tinggi.
Rekaman yang diposting online menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran, dan polisi di tempat kejadian di Istiklal Avenue.
Satu jalan raya populer yang dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square yang ikonik.
Dalam satu video, ledakan keras terdengar dan kobaran api terlihat saat pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.
Dilansir AFP, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut ledakan itu sebagai serangan berbahaya dan mengatakan pelakunya akan segeras dihukum.
Selain enam orang yang tewas, Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya tweeted 53 lainnya terluka, jumlah korban yang juga diberikan oleh Erdogan.
Baca juga: Bom Hancurkan Bus Penumpang di Filipina Selatan, Satu Penumpang Tewas dan10 Lainnya Terluka
Erdogan tidak mengatakan siapa yang berada di balik serangan itu.
Tetapi dia mengatakan memiliki bau teror tanpa memberikan perincian.
Dia juga menambahkan itu belum pasti.
Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan oleh polisi dan kantor gubernur, termasuk meninjau rekaman daerah tersebut.
Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara tahun 2015 dan 2017 oleh kelompok ISIS dan kelompok Kurdi.
Lebih dari 500 warga sipil dan personel keamanan tewas dalam serangan itu.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Pusat Imigrasi Inggris Sempat Memposting Kata-Kata Kasar Anti-Muslim
Pengawas media Turki memberlakukan pembatasan sementara pada pelaporan ledakan.
Sebuah langkah yang melarang penggunaan video close-up dan foto ledakan dan akibatnya.
Dewan Tertinggi Radio dan Televisi telah memberlakukan larangan serupa di masa lalu, menyusul serangan dan kecelakaan.
Akses ke beberapa konten di Twitter dan situs media sosial lainnya, seperti video dibatasi.(*)