Berita Lhokseumawe
Di Lhokseumawe Sangat Banyak Warga Tolak Sapinya Diberi Tanda Berbarcode, Ini Alasannya
Pada tanda berbentuk ear taq (dipasang seperti kerabu di kuping sapi) juga memiliki barcode. Di barcode terdata nama pemilik sapi dan juga asal daerah
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Sehingga pada tahap awal, pihaknya menemukan ada 13 sapi yang suspect PMK di wilayah Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Atas temuan tersebut, maka pihaknya langsung melaporkan ke ISIKHNAS atau ke sistem informasi kesehatan hewan Indonesia.
Baca juga: dr Boyke Ungkap Cirinya, Ini Perbedaan Selaput Dara Robek karena Olahraga dan Hubungan Intim
Selanjutnya turun tim dari Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan pemeriksaan terhadap 10 sapi yang suspect.
"Satu pekan kemudian keluar hasil pemeriksaan, dan dinyatakan ke 10 ekor sapi tersebut positif terjangkit PMK," katanya.
Didasari hasil tersebut, maka pihaknya langsung mengarahkan petugas secara besar-besaran untuk melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang ada di seluruh wilayah Kota Lhokseumawe.
Hingga saat itu, sudah ditemukan 1.467 ekor sapi terjangkit PMK yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di wilayah Kota Lbokseumawe. Terbanyak di Kecamatan Muara Dua dan Kecamatan Blang Mangat.
Ditambah empat ekor kerbau.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini, Dampak Harga Emas Turun dan Rincian Harga Emas Per Gram
Dari 1.467 ekor sapi yang positif terjangkit PMK, 16 diantaranya telah mati dan 1. .451 ekor telah sembuh.
Termasuk empat ekor kerbau yang sempat terjangkit PMK, kini telah sembuh.
"Jadi sementara ini atau sekitar dua bulan, tidak ada sapi yang sedamg terjangkit PNK di Lhokseumawe," ujarnya.
Diaamping itu dia juga menjelaskan, terkait vaisinasi, pihaknya beberapa waktu lalu telah menerima 3.000 dosis vaksin.
Proses penyuntikan vaksin untul lembu sudah mencapai 2.800 ekor. Sehingga stok vakism saat ini yang tersisa hanya sekitar 200 dosis lagi.(*)
Baca juga: Misteri 1 Keluarga Tewas di di Kalideres, Punya Aset Miliaran, Korban Diduga Penganut Apokaliptik