Berita Banda Aceh

Pakar Bedah Tulang Anak dan Ilmuwan Muda Malaysia Kunjungi Rumoh Manuskrip Aceh

tokoh ilmuwan muda Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, MBBS, Ms.Orth mengunjungi Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Abdul Hamid

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tokoh ilmuwan muda Malaysia, Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, MBBS, Ms.Orth (tengah) saat mengunjungi Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Abdul Hamid (tiga dari kiri) bersama rombongan di Jalan Seroja, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu (13/11/22). 

SERAMBINEWS.COM - Pendiri Rumoh Manuskrip Aceh, Tarmizi Abdul Hamid atau yang akrab disapa oleh masyarakat Aceh Cek Midi menerima kunjungan dari seorang tokoh ilmuwan muda Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, MBBS, Ms.Orth dan Dr Israfil.

Keduanya didampingi oleh sejumlah pengurus Forsimas Aceh, Sabtu (13/11/22) di Rumah kediaman Cek Midi, Jalan Seroja, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh.

Pemuda pasangan Raziah Mustafa (85) dan almarhum Ariffin Ahmad ini juga merupakan pakar ortopedik termuda di Malaysia.

Dr Mohammad Nawar bin Ariffin ini berkhidmat di sebuah pusat perubatan swasta ternama di Shah Alam, Malaysia, AVISENA Women's & Children's Specialist Hospital.

Tokoh ilmuwan muda Malaysia, Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, MBBS, Ms.Orth saat mengunjungi Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Abdul Hamid bersama rombongan di Jalan Seroja, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu (13/11/22)
Tokoh ilmuwan muda Malaysia, Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, MBBS, Ms.Orth saat mengunjungi Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Abdul Hamid bersama rombongan di Jalan Seroja, Gampong Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Sabtu (13/11/22) (FOR SERAMBINEWS.COM)

Alumnus bidang perubatan dari Universiti Malaya dan juga merupakan seorang daripada delapan finalis calon angkasawan negara (Astronot) Malaysia 2006.

Juga pernah dinobatkan sebagai Ikon Belia 2011/2012 kategori sosial dan politik ini.

Dalam keterangannya kepada pers dikediaman Cek Midi, merasa terkagum kagum setelah melihat koleksi manuskrip dan benda-benda bersejarah lainnya.

Dr Mohammad Nawar bin Ariffin menaruh harapan rumah ini mengandung gudang ilmu yang luar biasa.

Baca juga: Bandara SIM, Pintu Penggerak Ekonomi dan Menjaga Marwah Aceh

Ia berharap generasi Aceh yang dikenal ulet dan cerdas agar aset ini dimanfaatkan sebagai sumber ilmu yang tak tergantikan ini.

Ulama Aceh masa lalu telah memberikan kontribusi yang tidak bisa dibalas untuk ilmu pengetahuan di manuskrip ke seluruh nusantara terutama Malaysia, Thailand dan negara negara lain di Asia Tenggara ini.

"Kalau saya berada di rumah koleksi manuskrip ini tidak mungkin satu jam atau dua jam, tapi membutuhkan waktu berhari hari untuk kita ekploitasikan sumber ilmu di koleksi Cek Midi ini," terang Dr Mohammad Nawar bin Ariffin

Lebih lanjut, pemuda berusia 46 tahun kelahiran Jati Pokok Sena, Kedah, Malaysia ini juga mengharapkan kepada Cek Midi agar mencetak generasi penerus untuk menangani koleksi ini di masa hadapan kelak.

"Ini sangat mewah dan mahal sekali dari sisi historis tentu tanpa pelestarian lebih lanjut akan artefak ini, maka Aceh sangat merugi kalau bukti otentik ini bisa hilang dan hancur ditelan masa," kata Ketua Pemuda Forsimas (Forum Silaturahim Kemakmuran Masjid Sedunia)

Baca juga: Jurnal Samarah UIN Ar-Raniry Sukses Selenggarakan Konferensi International di Malaysia

Cek Midi di hadapan rombongan Dr Mohammad Nawar bin Ariffin, memberi apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kunjungan tersebut.

"Saya merasa terinspirasi dari semangat dan harapan dari ilmuwan muda ini Dr Muhammad Nawar untuk mengurus dan memelihara koleksi ini semampu mungkin.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved