Rohingya Terdampar di Aceh Utara

Boat Milik Rohingya Diamankan ke Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara 

"Selanjutnya boatnya kita bawa untuk diamankan di Pos Lanal Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara," ujar AKP Ibnu Sa,dan.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI
Kasatpol Airud Polres Lhokseumawe AKP Ibnu Sa'dan memperlihatkan boat yang digunakan para Rohingya, Selasa (15/11/2022). 

"Selanjutnya boatnya kita bawa untuk diamankan di Pos Lanal Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara," ujar AKP Ibnu Sa,dan.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumwwe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Sebanyak 110 orang warga negara asing atau WNA etnis Rohingya kembali terdampar di pesisir pantai Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, pada Selasa (15/11/2022) sekirar pukul 03.25 WIB.

Setelah ditemukan warga, maka langsung dievakuasi ke meunasah (surau) Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Sedangkan mereka saat terdampar di Perairan Aceh Utara, menggunakan boat yang bernama Anikamoni dengan berat sekitar dua ton.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, melalui Kasatpol Airud AKP Ibnu Sa'dan, menjelaskan, saat pihaknya mendatangi boat yang digunakan Rohingya, kondisi mesinnya tidak hidup.

Namun, setelah pihaknya membawa mekanik, mesin boat berhasil dihidupkan. 

"Selanjutnya boatnya kita bawa untuk diamankan di Pos Lanal Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara," ujar AKP Ibnu Sa,dan.

Diberitakan sebelumnya, rincian warga etnis Rohingnya yang terdampar kali ini, laki - laki sebanyak 72 orang, perempuan 32 orang, anak-anak berjumlah lima orang serta satu balita.

Sedangkan informasi terdamparnya Rohingya di Aceh Utara, awalnya diketahui oleh warga Desa Muenasah Baro dan Desa Muensah Lhok.  

Dimana ada sebuah kapal yang bersandar di tepi laut Desa Meunasah Baro.

Selanjutnya warga langsung memghubungi aparat desa.  

Serta tidak lama kemudian, personel Polsek Muara Batu dan Koramil Muara Batu tiba di lokasi.

Setelah itu, semua Rohingya dievakuasi ke Desa Meunasah Lhok.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto, membenarkan bahwa 110 warga etnis Rohingnya itu telah terdampar di desa tersebut.

"Saya sudah ketemu dengan Pj Bupati Aceh Utara, beliau sedang tangani itu," jawab AKBP Henki.

Sementara itu  pihak UNHCR, Mitra Salima, menyatakan pihaknya sedang berdiskusi secara internal untuk membahas terkait kedatangan 110 warga etnis Rohingnya tersebut," pungkas Mitra.

Baca juga: Komisi I DPRA Minta Pemerintah Selidiki Penyebab Etnis Rohingya Terdampar di Aceh

Pengakuan Rohingya

Dari seratusan nelayan yang terdampar, saat ini diketahui ada dua pria yang mampu berbicara dengan bahasa Melayu.

Salah satunya adalah Syamsul Alam.

Saat diwawancarai Serambinews.com, Syamsul Alam, menyebutkan, kalau mereka awalnya berasal dari camp pengungsi di wilayah Myanmar.

Selanjutnya dengan menggunakan sebuah kapal berlayar mengarungi lautan.

Sudah satu bulan mereka berada di laut. 

Sehingga pada Selasa dini hari tadi tiba di perairan Aceh Utara.

Menurutnya, selama di laut, kondisi semua Rohingya aman dan sehat. 

Tidak pernah mengalami  cuaca ekstrem ataupun ada Rohingya yang mengalami sakit parah di tengah laut.

Saat ditanya kenapa sampai mendarat di Perairan Aceh, apakah karena boat rusak, dia mengaku tidak.  

Saat ditanya apakah tujuannya memang ke Peraiaran Aceh Utara, dia mengangguk kepala.

Baca juga: Komisi I DPRA Minta Pemerintah Cek Penyebab Etnis Rohingya Terdampar di Aceh 

Swab Antigen

Di lokasi penampungan sementara para Rohingya, juga telah hadir petugas medis dari Puskesmas Muara Batu. 

Sehingga satu per satu para Rohingya diperiksa kesehatan.

Selain itu juga dilakukan swab antigen.

Darma, seorang petugas medis di Puskesmas Muara Batu, menyebutkan, untuk hasil pemeriksaan awal, tidak ada Rohingya yang mengalami sakit parah.

Mayoritasnya hanya kelelahan saja. 

Lanjut Darma, selain diperiksa kesehatan, para pengungsi Rohingya juga dilakukan swab antigen. 

Hasil pemeriksaan, belum ada yang ditemukan  suspeck Covid-19.

Sesuai informasi petugas medis lainnya, para Rohingya juga mayoritasnya sudah disuntik vaksin Covid-19.

Pantauan Serambinews.com di Meunasah Desa Meunasah Lhok, untuk Rohingya pria ditempatkan di  bagian kanan. 

Sedangkan untuk yang wanita ditempatkan di  sisi kiri.

Di lokasi tersebut juga sudah ada sejumlah relawan, seperti pihak PMI Aceh Utara, IOM, dan juga sejumlah mahasiswa yang kebetulam sedang melaksanakan KKN di desa tersebut.

Sejumlah aparat kepolisian juga berjaga di sekitar meunasah.(*)

Baca juga: Rohingya yang Terdampar di Aceh Utara Diswab Antigen, Ini Hasilnya 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved