Pencegahan Stunting
Suplai Air Bersih dan Sanitasi Berkontribusi dalam Pencegahan Stunting
“Ini menjadi tantangan bagi semua pihak bahwa tidak semua masyarakat Aceh mendapatkan akses ke suplai air bersih,” kata dia.
BANDA ACEH, SERAMBINEWS.COM - Direktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Syiah Kuala (RSP USK) Banda Aceh, dr Iflan Nauval, M.ScIH, Sp.GK (K) menyampaikan tentang perlunya intervensi gizi sensitif yang harus diperhatikan dalam penanganan stunting, termasuk yang paling penting adalah suplai air bersih.
“Ini menjadi tantangan bagi semua pihak bahwa tidak semua masyarakat Aceh mendapatkan akses ke suplai air bersih,” kata dia.
Baca juga: Pemerintah Aceh Terus Berupaya Tekan Angka Stunting
Dokter Iflan menyebutkan, setelah diteliti, intervensi gizi sensitif, suplai air bersih, dan sanitasi memiliki kontribusi 70 persen dalam menanggulangi atau mencegah stunting.
“Kalau dari segi kesehatan, kita memberikan vitamin A, kemudian makanan bergizi, itu kontribusinya sekitar 30 persen,” ungkapnya.
Baca juga: Pencegahan Anemia Sejak Dini, Tekan Kasus Stunting Baru
Lebih lanjut, Iflan menyampaikan, stunting sebenarnya sangat multisektoral, tidak hanya sektor kesehatan, supporting dari yang lain seperti air bersih dan infrastruktur juga memainkan peranan yang sangat penting dalam pencegahan stunting.
Karena itu, masalah stunting ini tidak bisa kemudian ditumpukkan pada sektor kesehatan saja.
“Jadi mudah-mudahan, insya Allah angka stunting di Aceh akan terus menurun seiring dengan perbaikan infrastruktur, perbaikan suplai air bersih. Kemudian kesadaran masyarakat juga semakin bagus terhadap pentingnya pola asuh dan pemilihan makanan yang bergizi dan baik. Mudah-mudahan menjadi generasi Aceh yang unggul,” demikian dr Iflan.(*)
Artikel terbit atas kerjasama Serambinews.com dengan Dinas Kesehatan Aceh