Bukti Baru Sekeluarga Tewas di Kalideres, Pakar Curiga Pengikut Santhara: Berhenti Makan Sampai Mati

Namun meski begitu, polisi mulai menemukan bukti-bukti baru yang dirasa menjadi petunjuk tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.

Editor: Amirullah
Tribun Jakarta
Polisi (kiri) mengevakuasi penemuan mayat satu keluarga terdiri dari empat orang, yakni pasangan suami istri, anak usia 30 tahun dan ipar di rumah Blok AC5 No 7, Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) malam. Kondisi empat mayat satu keluarga itu membusuk dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi. Penampakan lokasi penemuan empat mayat satu keluarga dalam kondisi membusuk (kanan). 

SERAMBINEWS.COM - Berikut fakta baru kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Seperti diketahui, kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres menjadi pertanyaan besar.

Namun meski begitu, polisi mulai menemukan bukti-bukti baru yang dirasa menjadi petunjuk tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.

Salah satunya, polisi menemukan buku-buku berbagai agama di rumah keluarga tersebut.

Ketua Kompolnas, Benny Mamoto meminta agar polisi memperhatikan betul buku-buku berbagai agama miliki keluarga itu.

Penampakan rumah satu keluarga yang ditemukan tewas
Penampakan rumah satu keluarga yang ditemukan tewas membusuk di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (11/11/202).) Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce mengatakan satu keluarga yang ditemukan membusuk tidak meninggal dunia dalam waktu bersamaan.


"Di TKP juga ditemukan buku-buku berbagai macam agama, ini penyidik perlu mendalami, apakah ada coretan atau garis bawah kalimat.

"Jika menemukan bacaan yang dapat dijadikan pendukung maka akan memperkuat (motif kematiannya)," ungkap Benny Mamoto.

Pasalnya, muncul dugaan publik, bahwa mungkin saja keluarga itu memiliki paham tertentu.

Sementara itu, Pakar Forensik Emosi dan Trainer Investigasi Handoko Gani, menduga penyebab meninggalnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Kakarta Barat, ada kaitannya dengan kepercayaan tertentu.

Menurut Handoko, ada sebuah kepercayaan di India bernama Santhara, yakni fasting to dead atau bersumpah untuk berhenti makan sampai benar-benar meninggal.

Diketahui, Santhara merupakan bagian dari Jainisme, salah satu agama tertua di dunia.

"Kalau dugaan saya lebih kepada kepercayan tertentu yang dianut, sehingga memutuskan bunuh diri, itu lebih cocok ya menurut saya," ujar Handoko saat dihubungi, Senin (14/11/2022).

"Mungkin ada keyakinan bahwa bunuh diri seperti itu adalah sebuah jalan hidup yang mulia dan diperbolehkan. Nah itu harus diselidiki.

Apakah ada kaitannya dengan kepercayaan tertentu?" lanjut Handoko.

Menurut Handoko, polisi perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah orang pertama yang meninggal dalam keluarga tersebut adalah jenazah yang dipaksa dan disiksa untuk tidak makan?

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved