Internasional
Mantan Presiden Iran Mohammad Khatami Tolak Pergantian Paksa Kekuasaan
Mantan presiden dan reformis terkemuka Iran, Mohammad Khatami menolak gagasan pergantian paksa kekuasaan.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Mantan presiden dan reformis terkemuka Iran, Mohammad Khatami menolak gagasan pergantian paksa kekuasaan.
Namun, dia mengakui ada ketidakpuasan dengan pemerintahan saat ini.
“Penggulingan tidak mungkin atau tidak diinginkan," ujarnya.
"Tetapi kelanjutan dari situasi saat ini mengarah pada keruntuhan sosial,” jelas Khatami, presiden dari 1997 hingga 2005, seperti dikutip oleh surat kabar reformis Iran, Rabu (16/11/2022).
Sedangkan Uni Eropa dan Inggris memberikan sanksi kepada lebih dari 30 pejabat dan organisasi senior Iran atas tindakan keras tersebut.
Baca juga: Warga Kota Iran Barat Mogok, Beri Solidaritas Atas Jumat Berdarah di Masjid Zahedan
Iran, yang menuduh Amerika Serikat dan sekutunya mengobarkan kerusuhan, mengancam akan menanggapi secara efektif dan tegas.
AS mengutuk serangan pesawat tak berawak dan rudal lintas batas oleh Iran terhadap kelompok oposisi Kurdi yang berbasis di Irak.
Teheran menuduh Kurdi di wilayah itu juga memicu kerusuhan di dalam negerinya.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi mendesak tentang Iran pada 24 November 2022.
Para pendukung mendorong penyelidikan internasional atas tindakan keras yang mematikan terhadap demonstrasi di Iran.(*)
Baca juga: Iran Tangkap Penyiar TV Oposisi Berbasis di London Saat Berusaha Melarikan Diri dari Teheran