Internasional
Magang di Luar Negeri, Mahasiswa Aceh Jadi Penguji Dalam Proyek Teknologi VR di Perusahaan Inggris
Dalam proyek ini, Fajar ditugaskan untuk melakukan riset terhadap kebutuhan dari hardware, security dan health measures dari piranti VR.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Seorang mahasiswa asal Aceh yang saat ini sedang menjalani program pertukaran pelajar mendapat kesempatan untuk melakukan magang kerja di salah satu perusahaan asing.
Menariknya, sebagai seorang peserta magang, ia dipercayakan untuk menjadi penguji dalam proyek teknologi Virtual Reality (VR) yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut.
Ialah Muhammad Fajar Al Fath (21), mahasiswa semester 7 Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL).
Ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program magang di Unipart Logistic, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, logistik dan konsultasi asal Inggris.
Oleh perusahaan tersebut, Fajar bersama dengan dua mahasiswa Indonesia lainnya ditempatkan dalam sebuah tim yang berfokus pada proyek pengembangan teknologi VR.
Virtual Reality atau disingkat VR adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan dalam dunia virtual.
Baca juga: Imbas Dosen USK Aceh Keluhkan Bau Badan Mahasiswa, Rexona Bagikan Produk Deodorant Gratis
Lingkungan tersebut merupakan lingkungan sungguhan di dunia nyata yang disalin atau lingkungan fiktif yang hanya ada dalam imajinasi.
Teknologi yang menawarkan pengalaman nyata lewat simulasi komputer ini biasanya banyak digunakan dalam dunia game.

Dalam proyek ini, Fajar ditugaskan untuk melakukan riset terhadap kebutuhan dari hardware, security dan health measures dari piranti VR.
Selain itu, ia juga harus menyiapkan gambar, dimensi, video hingga prosedur dari gameplay.
“Dalam hal ini, kami membantu Unipart Logistics sebagai Quality Assurance dalam mengembangkan VR Training gameplay," ungkap Fajar dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com, Kamis (17/11/2022).
"Ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan keamanan gameplay, agar lebih baik dari training secara konvensional”, sambungnya.

Remaja kelahiran Lhokseumawe, 11 April 2001 ini menuturkan, proyek VR yang sedang dikembangkan oleh Unipart ini telah berlangsung sejak Pademi Covid-19 mulai merebak dan mempengaruhi lingkungan pekerjaan.
Termasuk proses pelatihan bagi calon pekerja di lingkungan perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu, pihak perusahaan mulai menyediakan pelatihan pekerjaan bagi calon pekerja dengan menggunakan medium VR.