Berita Lhokseumawe
Menolak Digusur, Pedagang Waduk Lhokseumawe Masih Mogok Makan
Sejumlah pedagang mengatakan mereka akan terus bertahan di posko mogok makan, hingga dicapainya solusi terbaik.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
"Kami menolak digusur, tapi kami siap untuk ditata yang rapi. Intinya kami tetap harus bisa berjualan kembali," ujar pedagang lainnya.
Tanggapan Satpol PP
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Heri Maulana, awalnya menjelaskan kalau pihaknya sudah berulamg kali memberi tahu tentang pendataan lapak pedagang di waduk.
Lanjutnya, untuk hal penataan pedagang di waduk, pihaknya juga sudah duduk dengan aparatur gampong dan juga pihak DPRK Lhokseumawe
"Berjualan tetap, tapi tidak ada lapak yang dibangun secara permanen. Bila sudah berjualan, lapakmya bisa dipindahkan sebgaiamna pedagang tempat lainnya," katanya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu, dasarnya mereka sudah akan membongkar lapak pedagang yang dibangun secara permanen.
"Namun saat ini ada permintaan agar tidak dibongkar oleh personel kami. Tapi setelah kita tunggu-tunggu ternyata tidak dipembongkar juga," katanya.
Bahkan untuk mensosilisasi agar pedagang bisa membongkar lapak yang dibangun secara permanen, dalam sepekan ini pihaknya terus berkelilomg waduk, lalu memhggunkan alat oengeras suara, suoaya pedagang bisa membuka lapak yang dibangun secara permanen.
"Tapi tetap juga tidak ada yang membongkarnya. Sehingga kemarin kita kirim surat pemberitahuan, akan melakukan pembongkaran pada 18 November w022 besok," paparnya.
Saat ditanya, dengan adanya aksi ini apa sikap pihaknya, Heri Maulana menegaskan kalau kegiatan pembongkaran terhadap lapak permanen tetap akan dilakukan Jumat besok.
"Kembali saya tegaskan, tidak ada larangan berjualan di waduk. Namun usai berjualan, lapaknya bisa dipindahkan. Jadi tidak memdirikan bangunan yang permanen ," pungkasnya.(*)
Baca juga: Pemko Tutup Total Waduk Pusong
