Berita Lhokseumawe
Pedagang Waduk Lhokseumawe Masih Bertahan di Posko Mogok Makan, Mulut Tetap Dilakban
"Sesuai isi surat, kalau pembongkaran akan dilakukan hari ini. Jadi pedagang masih bertahan di tenda. Disamping itu, bila Satpol PP datang...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Sesuai isi surat, kalau pembongkaran akan dilakukan hari ini. Jadi pedagang masih bertahan di tenda. Disamping itu, bila Satpol PP datang, kami akan mencoba menfasilitasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Serta bisa lahirnya sebuah solusi yang baik, dan para pedagang akan tetap bisa mencari nafkah di seputaran waduk," paparnya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Puluhan pedagang di Waduk Pusong Lhokseumawe hingga Jumat (18/11/2022) pukul 11.00 WIB masih bertahan di Posko Mogok Makan yang dibangun di atas badan jalan lingkar waduk setempat.
Bahkan, mulut mareka masih dilakban.
Disamping itu, sejauh amatan Serambinews.com, belum ada aksi pembongkaran yang dilakukan pihak Satpol PP di seputaran waduk.
Ketua YARA Lhokseumawe , Ibu Sina, selaku kuasa hukum para pedagang Waduk Lhokseumawe, mengatakan kalau para pedagang akan terus bertahan di Posko Mogok Makan, hingga dicapainya solusi yang terbaik.
"Sesuai isi surat, kalau pembongkaran akan dilakukan hari ini. Jadi pedagang masih bertahan di tenda. Disamping itu, bila Satpol PP datang, kami akan mencoba menfasilitasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Serta bisa lahirnya sebuah solusi yang baik, dan para pedagang akan tetap bisa mencari nafkah di seputaran waduk," paparnya.
Sebelumnya, puluhan pedagang di Waduk Pusong Lhokseumawe, pada Kamis (17/11/2022) siang mulai menggelar aksi.
Aksi untuk memprotes penggusuran dilakukan di badan jalan waduk dengan mendirikan sebuah tenda.
Dimana pada tenda tersebut tertulis kata "Posko Mogok Makan".
Baca juga: Puluhan Lapak Pedagang di Lhokseumawe Dipasang Police Line, Pemilik Diwajibkan Melapor ke Satpol PP
Disamping itu, pedagang juga membentang sejumlah poster dengan sejumlah kata-kata yang intinya menolak rencana Pemko Lhokseumawe untuk menggusur mereka.
Dibawah tenda, terlihat sejumlah pedagang, baik pria maupun wanita.
Sejumlah pedagang juga melakbat mulut mereka.
Selain itu, di pinggir tenda juga terlihat sejumlah cairan infus.
Serta terlihat ada tiga pedagang wanita yang sedang diinfus
Sesuai informasi para pedagang, bahwa beberapa hari lalu pihaknya menerima surat dari Kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe.
Isi surat tersebut, meminta agar para pedagang membongkar tempat mereka berjualan, terutama yang dibangun di atas batu tanggul.
Diberi waktu pada para pedagang hingga 18 November 2022 besok.
Baca juga: VIDEO - Sebanyak 20 Lapak Pedagang di Lhokseumawe Dipolice Line
Bila tidak dipindahkan hingga batas waktu, maka akan dilakukan pembongkaran.
Atas dasar tersebut, maka mulai Kamis siang ini mereka pun menggekar aksi.
"Kami menggelar aksi mogok makan," ujar Silvia Ulfa, seorang pedagang.
Aksi ini, guna menolak rencana Pemko Lhokseumawe yang akan menggusur mereka.
Apalagi, mengingat mayoritas mereka sudah berjualan di waduk selama belasan tahun.
"Kami menolak digusur, tapi kami siap untuk ditata yang rapi. Intinya kami tetap harus bisa berjualan kembali," ujar pedagang lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, para pedagang masih bertahan di bawah tenda.
Baca juga: Pedagang Waduk Lhokseumawe Gelar Aksi Protes, Sapol PP Tegaskan Tetap Lakukan Pembongkaran
Tanggapan Satpol PP
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kantor Satpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Heri Maulana, awalnya menjelaskan kalau pihaknya sudah berulamg kali memberi tahu tentang pendataan lapak pedagang di waduk.
Lanjutnya, untuk hal penataan pedagang di waduk, pihaknya juga sudah duduk dengan aparatur gampong dan juga pihak DPRK Lhokseumawe
"Berjualan tetap, tapi tidak ada lapak yang dibangun secara permanen. Bila sudah berjualan, lapaknya bisa dipindahkan sebagaimana pedagang tempat lainnya," katanya.
Menurutnya, beberapa waktu lalu, dasarnya mereka sudah akan membongkar lapak pedagang yang dibangun secara permanen.
"Namun, saat ini ada permintaan agar tidak dibongkar oleh personel kami. Tapi setelah kita tunggu-tunggu, ternyata tidak dibongkar juga," katanya.
Bahkan untuk mensosialisasi agar pedagang bisa membongkar lapak yang dibangun secara permanen, dalam sepekan ini pihaknya terus berkeliling waduk, lalu memngggunakan alat pengeras suara, supaya pedagang bisa membuka lapak yang dibangun secara permanen.
"Tapi tetap juga tidak ada yang membongkarnya. Sehingga kemarin kita kirim surat pemberitahuan, akan melakukan pembongkaran pada 18 November w022 besok," paparnya.
Saat ditanya, dengan adanya aksi ini apa sikap pihaknya, Heri Maulana menegaskan kalau kegiatan pembongkaran terhadap lapak permanen tetap akan dilakukan Jumat besok.
"Kembali saya tegaskan, tidak ada larangan berjualan di waduk. Namun usai berjualan, lapaknya bisa dipindahkan. Jadi tidak memdirikan bangunan yang permanen ," pungkasnya. (*)
Baca juga: Protes Digusur dengan Mulut Dilakban, Pedagang Waduk Lhokseumawe Dirikan Posko Mogok Makan