Berita Nagan Raya
Pasokan BBM ke Nagan Berkurang 50 Persen, Laporan Pengelola SPBU kepada Pj Bupati
Penyebab kelangkaan BBM, terutama jenis soal subsidi, yang telang berlangsung cukup lama di Kabupaten Nagan Raya akhirnya terungkap
SUKA MAKMUE - Penyebab kelangkaan bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis soal subsidi, yang telang berlangsung cukup lama di Kabupaten Nagan Raya akhirnya terungkap.
Kelangkaan itu terjadi akibat berkurangnya pasokan BBM dari Pertamina ke SPBU yang mencapai hingga 50 persen.
Hal itu diketahui berdasarkan laporan empat pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kepada Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas AP SSos MSi.
Pj Bupati memanggil keempat pengelola SPBU tersebut untuk mengetahui perihal kelangkaan yang terjadi selama ini.
Keempat SPBU itu adalah PT Saloma, Blang Muko Kecamatan Kuala, PT Admaruri, Paya Undan Kecamatan Seunagan, PT Gunong Cut Meugah, Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur, dan PT Tiara Patra Tiga, Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Bupati itu, pengelola SPBU mengaku bahwa kelangkaan terjadi karena Pertamina mengurangi pasokan hingga 50 persen, dari kuota 16 ton per hari menjadi hanya 8 ton.
Bahkan ada satu SPBU di Suak Puntong yang tidak pernah lagi menerima pasokan solar bersubsidi sehingga warga di wilayah itu harus membeli ke Kuala yang jaraknya sangat jauh.
"Misalnya kami minta 16 ton untuk jenis solar, yang disediakan oleh Pertamina cuma 8 ton per hari.
Maka dari itu mobil berdesak-desakan untuk mendapatkan minyak, karena takut kehabisan," ujar pengelola SPBU, Kasman.
Dia memastikan tidak akan terjadi lagi antrean panjang kendaraan jika kebutuhan 16 ton per hari itu dipenuhi oleh Pertamina.
Hal senada juga diutarakan oleh pimpinan SPBU Paya Undan Kecamatan Seunagan, Romi.
Baca juga: Ratusan Petani dan Nelayan di Aceh Timur Terima Bantuan Mesin Konversi dari BBM ke BBG
Baca juga: Jadwal Pencairan BLT BBM, PKH, dan BPNT, Cek Daftar Penerima di cekbansos.kemensos.go.id
Pihaknya mengaku sejauh ini sudah mematuhi semua aturan.
Tetapi selain karena persoalan pasokan yang kurang, penyebab terjadinya antrean juga dikarenakan adanya pencatatan nomor polisi kendaraan oleh petugas SPBU, sehingga membuat antrean semakin lama.
Informasi lain diperoleh Serambi di luar pertemuan itu, kasus kelangkaan BBM ternyata bukan saja terjadi pada solar subsidi, tetapi juga untuk BBM jenis Pertalite.
Pasokan dilaporkan sering tersendat dan stoknya juga cepat habis.