Peristiwa

Fakta Aneh Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Tiap Hari Anak Sisir Rambut Ibunya yang Sudah Mati

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibuny

Editor: Ansari Hasyim
Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini terungkap isi pesan terakhir dari salah satu korban yang meninggal di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. Dalam pesannya disebutkan, jika meminta maaf karena tak mampu membayar listrik. Kabar menghebohkan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres menuai perhatian publik. Bahkan di media sosial, isu ini terus menjadi sorotan. Terlebih dugaan kematian satu keluarga Kalideres tersebut disebut karena kelaparan. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sang ibu bernama Reni Margaretha ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.

Fakta ini terungkap dari hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban, di mana ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan korban.

Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto

"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp1,2 miliar.

"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.

Namun, lanjut Hengki, tak kunjung ada pihak yang ingin membeli rumah tersebut.

Singkat ceritanya, mediator itu bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam.

Kemudian, disepakati untuk menggadaikan rumah tersebut.

Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban.

Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.

"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha.

Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.

"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi." pengakuan saksi.

Halaman
123
Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved