Peristiwa

Fakta Aneh Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Tiap Hari Anak Sisir Rambut Ibunya yang Sudah Mati

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibuny

Editor: Ansari Hasyim
Kolase Tribunnewssultra.com
Berikut ini terungkap isi pesan terakhir dari salah satu korban yang meninggal di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. Dalam pesannya disebutkan, jika meminta maaf karena tak mampu membayar listrik. Kabar menghebohkan terkait tewasnya satu keluarga di Kalideres menuai perhatian publik. Bahkan di media sosial, isu ini terus menjadi sorotan. Terlebih dugaan kematian satu keluarga Kalideres tersebut disebut karena kelaparan. 

Ternyata, ketika saksi masuk demi melihat kondisi Margaretha yang disebut sakit oleh keluarga, Dian sang anak melarang keduanya menyalakan lampu.

Kedua saksi mengatakan mereka tidak diperkenankan melihat sang ibu karena disebut sensitif terkena cahaya.

"Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.

Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone.

Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia.

"Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.

"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.

Kata polisi, pegawai koperasi sempat menyebutkan bahwa Margaretha sudah menjadi mayat, tetapi sang anak tidak membantahnya.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.(*)

167 Santri Bireuen Ikut Lomba Baca Kitab Kuning

HUT Ke-65, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia Gelar Pemeriksaan Gratis & Fun Bike

Gadis Ini Tampak Cantik dan Sering Minta Uang dari Pacar, Diajak Ketemu Malah Menolak, Begini Fakta

Berit ini sudah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul 'Ibu Tidur' Anak Keluarga di Kalideres Larang Nyalakan Lampu, Tamu Histeris saat Sentuh: Ini Mayat!

Baca berita lainnya di sini

 

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved