Salam
Masa Jaya Dr M Sudah Berakhir
Mahathir harus menyudahinya kejayaannya dengan kekalahan telak mengejutkan di daerah pemilihan (dapil) Langkawi pada pemilihan umum
Satiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masa.
Kalimat itu menggambarkan bahwa tidak ada yang abadi kecuali perubahan.
Heracletos, Filsuf Yunani, mengatakan bahwa “Nothing Indurence But Change” untuk menggambarkan tidak yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri.
Itulah yang dua hari lalu menggambarkan tentang karier politik Mahathir Mohamad.
Perjalanan legenda politik Malaysia itu berakhir memilukan setelah lebih 50 tahun berkibar.
Mahathir harus menyudahinya kejayaannya dengan kekalahan telak mengejutkan di daerah pemilihan (dapil) Langkawi pada pemilihan umum Malaysia, Sabtu (19/11/2022).
Dr M, demikian dia sering dijuluki, hanya mampu meraih 9,62 persen suara, berbanding kontras ketika dia memenangi dapil ini dengan 54,90 persen suara pada pemilu 2018.
Ini merupakan kegagalan pertamanya dalam 53 tahun terakhir.
Mahathir bahkan hanya berada di urutan keempat, jauh di belakang kandidat dari tiga koalisi utama Perikatan Nasional, Barisan Nasional, dan Pakatan Harapan.
Raihan suara di bawah 12,5 persen membuat Mahathir harus kehilangan deposit uang pemilu yang harus diserahkan setiap kandidat yang akan bertanding, suatu simbol politik yang sangat memalukan bagi perdana menteri terlama dalam sejarah Malaysia itu.
Kenyataan lain, hasil pemilu Malaysia kali ini memang tidak berhasil mendapatkan partai mayoritas di parlemen.
Hal itu menyebabkan terjadinya "parlemen gantung" dan perdana menteri Malaysia belum bisa terpilih.
Baca juga: Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Kalah dalam Pemilu Pertama Kali Sejak 1969
Baca juga: Anwar Ibrahim dan Mahathir Kembali Bersaing Dalam Pemilu Malaysia, Proses Pengitungan Suara Dimulai
Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin berpotensi kembali menjadi perdana menteri setelah berhasil meraih dukungan dari Sarawak dan Sabah.
Dia masih disaingi Anwar Ibrahim yang juga mengklaim cukup syarat.
Muhyiddin Yassin menjadi perdana menteri pada Maret 2020 hingga Agustus 2021.