Luar Negeri
Tak Terima Kalah, Muhyiddin Yassin Tuntut Anwar Ibrahim Buktikan Dukungan dari Parlemen
Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin tak terima kalah dalam perebutan kursi Perdana Menteri Malaysia.
SERAMBINEWS.COM, PUTRAJAYA – Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin tak terima kalah dalam perebutan kursi Perdana Menteri Malaysia.
Pada Kamis (24/11/2022), Muhyiddin berkeras bahwa dia mendapatkan dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.
Di hari yang sama, Anwar Ibrahim diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia di hadapan Raja Malaysia Sultan Abdullah di Istana Negara, Kuala Lumpur.
Anwar sebelumnya ditunjuk Sultan Abdullah sebagai Perdana Menteri Malaysia yang baru usai sang raja mengadakan pertemuan khusus dengan para bangsawan lain pada Kamis pagi.
Terpilihnya Anwar sebagai Perdana Menteri Malaysia mengakhiri kebuntuan politik selama lima hari setelah pemilu pada Sabtu (19/11/2022) berakhir dengan hasil tidak meyakinkan.
Muhyiddin tak terima dan meminta Anwar untuk membuktikan bahwa Anwar mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen untuk memimpin negara.
Muhyiddin adalah pemimpin koalisi Perikatan Nasional (PN), saingan Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar, sebagaimana dilansir The Straits Times.
Baca juga: Profil Anwar Ibrahim Perdana Menteri Baru Malaysia, Kontroversi Sodomi hingga Mendekam di Penjara
Dalam konferensi pers, Muhyiddin mengeklaim bahwa dia mendapat dukungan dari 115 anggota untuk menjadi perdana menteri.
Dia mengaku sudah menyerahkan nama-nama tersebut sebelum tenggat waktu pada Selasa (22/11/2022) ke Istana Negara, seperti yang dipersyaratkan oleh Ketua Parlemen Azhar Harun.
“Demi kepercayaan rakyat, Anwar harus membuktikan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas anggota Dewan Rakyat (Parlemen),” kata Muhyiddin dalam konferensi pers, Kamis.
Duduk di sampingnya pada konferensi pers adalah para ketua partai anggota koalisi PN, termasuk Abdul Hadi Awang dari Parti Islam SeMalaysia dan Dominic Lau dari Parti Gerakan.
Muhyiddin turut memberikan rincian anggota-anggota parlemen yang mendukungnya untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Dari 115 anggota parlemen yang diklaim Muhyiddin, 73 berasal dari koalisi PN, 23 dari Gabungan Parti Sarawak (GPS), enam dari Gabungan Rakyat Sabah, satu dari Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (KDM) Sabah, 10 dari Barisan Nasional (BN), dan dua anggota parlemen independen.
“Semua dokumen ini dikirim ke Istana Negara pada pukul 13.28 tanggal 21 November, sebelum batas waktu yang ditetapkan bagi para pihak untuk mengirimkan dokumen terkait ke Istana Negara, seperti yang dipersyaratkan oleh Ketua Parlemen,” kata Muhyiddin dalam konferensi pers.
The Straits Times melaporkan, anggota parlemen BN diyakini telah mencabut dukungan mereka untuk Muhyiddin.
Sementara itu, GPS memilih mundur dari barisan dengan alasan akan mendukung partai berkuasa yang dipilih oleh Raja Malaysia.
Anwar Ibrahim Dilantik sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia
Anwar Ibrahim mengambil sumpah sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia di hadapan raja di Istana Negara, Kuala Lumpur, Kamis (24/11/2022).
Terpilihnya Anwar Ibrahim jadi perdana menteri mengakhiri kebuntuan politik selama lima hari setelah pemilu Malaysia pada Sabtu (19/11/2022) berakhir dengan hasil tidak meyakinkan.
Pemilu Malaysia 2022 adalah kali pertama tak ada partai yang mengamankan suara mayoritas untuk membentuk parlemen sejak kemerdekaan "Negeri Jiran" pada 1957.
Naiknya Anwar sebagai perdana menteri juga mengakhiri penantiannya selama 24 tahun untuk menjabat posisi itu, yang membuatnya sempat masuk penjara serta menjadi pemimpin oposisi.
"Saya, Anwar Ibrahim, setelah ditunjuk sebagai perdana menteri, bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan jujur memenuhi tugas ini dengan segala upaya saya dan bahwa saya akan mengabdikan kesetiaan sejati saya kepada Malaysia," kata pria berusia 75 tahun itu dengan mengenakan pakaian tradisional Malaysia.
Di ibu kota Kuala Lumpur, para pendukung Anwar sedang bergembira.
"Saya merinding, serius," kata Norhafitzah Ashruff Hassan (36), dikutip dari kantor berita AFP. "Dia berjuang keras untuk diberi kesempatan menjadi PM. Saya harap dia bekerja baik dan membuktikan kemampuannya."
Kemudian, Muhammad Taufiq Zamri yang bekerja sebagai manajer produk berusia 37 tahun berkata, "Saya tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata perasaan gembira yang saya miliki."
Mengkampanyekan pesan antikorupsi, koalisi multietnis Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim memenangi kursi terbanyak dalam pemilu Malaysia dengan 82 kursi.
Akan tetapi, itu masih jauh dari 112 kursi yang dibutuhkan untuk mayoritas minimal.
Dalam upaya memecahkan kebuntuan, Raja Malaysia Sultan Abdullah memanggil Anwar Ibrahim dan mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang blok Perikatan Nasional-nya berada di posisi kedua dengan 73 kursi, tetapi tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai.
Raja kemudian mengadakan pertemuan khusus dengan para bangsawan lain pada Kamis (24/11/2022) pagi sebelum istana mengumumkan Anwar Ibrahim jadi perdana menteri Malaysia.
Baca juga: Cuti dari Sinetron Ikatan Cinta, Amanda Manopo Rencanakan Liburan ke Luar Negeri Jelang Tahun Baru
Baca juga: Hamas Puji Serangan Bom ke Stasiun dan Halte Bus Israel di Jerusalem
Baca juga: Kuwait Tetap Komit Menjaga Kesepakatan OPEC+, Senator AS Sebut Komit Jaga Keamanan Teluk
Kompas.com: Muhyiddin Yassin Tak Terima Kalah, Tuntut Anwar Ibrahim Buktikan Dukungan dari Parlemen