Berita Aceh Tamiang

Serumpun Melayu Raya, Bupati Mursil Mengaku Sudah Lama tak Saksikan Kesenian Asli Tamiang

Bupati Aceh Tamiang Mursil resmi membuka Serumpun Melayu Raya yang dilangsungkan di lapangan tribun pada Jumat (25/11/2022) malam

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tari etnis melayu menyemarakkan Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang yang dibuka pada Jumat (25/11/2022) malam. Festival ini berlangsung selama tiga hari 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Bupati Aceh Tamiang Mursil resmi membuka Serumpun Melayu Raya yang dilangsungkan di lapangan tribun pada Jumat (25/11/2022) malam. 

Acara ini dimeriahkan seratusan pegiat seni dan kebudayaan Aceh Tamiang yang akan tampil secara bergilir selama tiga hari.

Sebelum membuka acara ini, kedatangan Mursil bersama tamu undangan lainnya, seperti anggota DPRA Asrizal H Asnawi, Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Nurlaila Hamjah, Ketua Dekranasda Aceh Tamiang Rita Syntia dan unsur Forkopimda Aceh Tamiang lainnya disambut silat pelintau.

Secara khusus Mursil menyampaikan kekagumannya karena sudah lama tidak menyaksikan seni bela diri khas melayu itu.

“Sudah lama sekali tidak melihat silat ini, ini sungguh luar biasa,” kata Mursil.

Baca juga: Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang Meriah, Asrizal H Asnawi: Ini Ajang Menampung Bakat Pemuda

Senada dengan Asrizal Asnawi, Mursil pun menilai kegiatan ini sangat positif karena akan menjadi ajang mengembangkan bakat seni dan budaya melayu.

Melalui kegiatan ini pula diketahui kalau bakat bermusik anak-anak Aceh Tamiang tidak kalah dengan musisi Medan.

“Tidak kalah, kualitas anak-anak Tamiang juga sangat bagus,” sambungnya.

Di sisi lain, kegiatan ini juga menghibur masyarakat yang selama ini condong menghabiskan akhir pekan di Medan.

“Kita lihat, masyarakat ramai, jadi tidak perlu ke Medan lagi kalau acara seperti ini rutin kita buat,” ujarnya.

Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Nurlaila Hamjah menambahkan, kalau festival kebudayaan di Aceh Tamiang ini merupakan salah satu kegiatan strategis pihaknya pada tahun ini.

Tujuan festival ini dijelaskannya untuk menyediakan ruang apresiasi kepada pelaku seni di pesisir timur Aceh. 

Baca juga: Ini Ciri-Ciri atau Gejala Polio, Dinkes Gencarkan Vaksinasi Massal Polio di Seluruh Aceh

“Mari berkarya dan saatnya kita menjaga warisan pendahulu yang telah melahirkan maha karya.

Ini hasil cipta yang lahir dari imajinasi tinggi, sehingga produk seni yang sudah ratusan tahun tetap berkembang dan menarik,” ujarnya. 

Pada malam pertama ini, atraksi yang ditampilkan bukan hanya silat pelintau, tapi juga musik yang menampilkan Joel Pase, Tamiang Coustic, sejumlah sanggar tari dan pantun.

Sedangkan hari kedua yang akan dilangsungkan pada Sabtu (26/11/2022), kegiatan dilanjutkan dengan pameran kuliner.

Sejumlah sanggar tari dan grup musik lokal juga akan unjuk gigi hingga malam hari.

Puncak Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang ini akan ditutup Minggu (27/11/2022) malam.

Di hari terakhir ini, masyarakat akan diajak mengikuti sepeda jelajah wisata.

Pesepeda nantinya akan mengikuti rute sepeda santai yang memiliki riwayat sejarah kebudayaan. (*)

Baca juga: Jet Tempur JF-17 China Mulai Dilirik Pasar Internasional, Dari Timur Tengah Sampai Amerika Latin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved