Pangkalan Militer AS Diserang Rudal, Ketegangan di Perbatasan Turki-Suriah Meningkat
Militer AS melaporkan serangan rudal di pangkalan patrolinya di perbatasan Suriah dan Turki.
Sementara, SDF juga merupakan mitra AS dan memainkan peran kunci dalam misi koalisi pimpinan AS untuk mengalahkan ISIS.
Pada Selasa (22/11/2022), militer AS mengatakan pasukannya menghadapi risiko serangan pesawat tak berawak Turki di sebuah pangkalan di Suriah.
"Kami telah menerima informasi tambahan bahwa ada risiko terhadap Pasukan dan personel AS," kata Komando Pusat AS dalam pernyataan singkat pada Rabu (23/11/2022).
Tidak ada anggota layanan AS yang terluka dalam serangan itu, kata CENTCOM.
"Turki memang terus menderita ancaman teroris yang sah, terutama di selatan mereka. Mereka tentu memiliki hak untuk membela diri dan warganya," kata Kolonel Buccino dalam konferensi pers setelah pangkalan AS juga mendapat serangan pada Selasa (22/11/2022), seperti diberitakan BBC Internasional.
Namun, ia menggarisbawahi kepentingan AS di perbatasan Suriah dan Turki hanyalah untuk menghancurkan ISIS, dengan bantuan SDF.
Senada dengan Kolonel Bucconi, Sekretaris pers Pentagon Brig. Jenderal Pat Ryder menegaskan, serangan itu secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja untuk mengalahkan ISIS.
Misi mereka untuk memastikan penahanan lebih dari sepuluh ribu tahanan ISIS, juga terancam.
Untuk itu, Ryder menyerukan deeskalasi (penurunan kegiatan) segera di perbatasan Turki-Suriah.
Ia mengatakan Pentagon khawatir tentang laporan tentang penargetan infrastruktur sipil yang disengaja.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketegangan di Perbatasan Turki-Suriah Meningkat, Pangkalan Patroli AS Terkena Serangan Rudal
Baca juga: Warga Sedang Tertidur, Gempa Dangkal 6,1 Skala Richter Guncang Turki, 50 Orang Terluka
Baca juga: Amerika Serikat dan Rusia Minta Turki Hentikan Serangan Udara ke Kurdi Suriah dan Irak