Internasional
Pemerintah Menduga Rakyat China Takut Demonstrasi, Keberanian Mulai Muncul
Pemerintah China menduga rakyatnya tidak berani melakukan demonstrasi untuk menentang pemerintah.
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China menduga rakyatnya tidak berani melakukan demonstrasi untuk menentang pemerintah.
Hal itu didungkapkan oleh seorang warga etnis Uighur atas pengalamannya tentang diskriminasi dan kekerasan polisi.
“Semua orang mengira orang China takut untuk keluar dan protes, karena tidak punya keberanian,” katanya.
Dia mengatakan ini menjadi pertama kalinya dia ikut ber demonstrasi.
“Sebenarnya, dalam hati, saya juga memikirkan hal itu," ujarnya.
"Tetapi ketika saya pergi ke sana, saya menemukan lingkungannya sedemikian rupa, dimana setiap orang sangat berani," jelasnya.
Baca juga: China Umumkan Kematian Pertama Pasien Covid-19 Dalam Enam Bulan Terakhir, Kasus Terus Melonjak
Dilansir AP, Minggu (27/11/2022), awalnya adegan itu damai.
Tetapi, sekitar jam 3 pagi, berubah menjadi kekerasan.
Polisi mulai mengepung para demonstran untuk membubarkan kelompok pertama yang lebih aktif sebelum mereka datang untuk kelompok kedua yang membawa bunga.
Tujuannya untuk memindahkan orang dari jalan utama.
Seorang demonstran yang hanya menyebutkan nama keluarganya, Zhao, mengatakan salah satu temannya dipukuli oleh polisi dan dua disemprot merica.
Dia mengatakan polisi menginjak kakinya ketika mencoba menghentikan mereka membawa temannya pergi.
Dia kehilangan sepatunya dan meninggalkan protes tanpa alas kaki.
Baca juga: China Umumkan Kasus Kematian Terbaru Akibat Covid-19, Hingga Kini Total 5.227 Orang Meninggal
Zhao mengatakan pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan.
Seperti "(Kami) tidak menginginkan PCR (tes), tetapi menginginkan kebebasan," mengacu pada protes tersebut.