Budaya
Serumpun Melayu Raya di Aceh Tamiang Ditutup Meriah
Selama tiga hari, masyarakat dimanjakan dengan atraksi kesenian dan kebudayaan khas melayu, misalnya tari ula ula lembing dan silat pelintau yang mula
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna I Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kemeriahan Serumpun Melayu Raya yang berlangsung tiga hari di Aceh Tamiang mencapai puncaknya di hari terakhir, Minggu (27/11/2022).
Selain keceriaan peserta jelajah sepeda kala menerima beragam hadiah, penampilan atraktif pegiat seni dan budaya juga berhasil menghipnotis masyarakat.
Serumpun Melayu Raya yang dipusatkan di lapangan tribun kantor Bupati Aceh Tamiang resmi ditutup oleh anggota DPR Aceh, Asrizal H Asnawi pada Minggu (27/11/2022) malam.
Rangkaian acara ini sebelumnya dibuka Bupati Aceh Tamiang Mursil pada Jumat (25/11/2022) malam.
• Presiden China Xi Jin Ping Siap Membantu Korea Utara, Dunia Sudah Berubah
Selama tiga hari, masyarakat dimanjakan dengan atraksi kesenian dan kebudayaan khas melayu, misalnya tari ula ula lembing dan silat pelintau yang mulai tidak dikenal anak muda.
Bahkan Bupati Aceh Tamiang Mursil mengaku terakhir melihat atraksi silat pelintau saat masih kecil.
“Ini luar biasa, silat pelintau mengingatkan kita tentang masa muda,” kata Mursil.
Asriszal saat menyampaikan kata sambutan menyampaikan kekagumannya kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam acara akbar ini.
Antusias pengisi acara dan kehadiran masyarakat dinilainya semakin memotivasi untuk menggaungkan nama Aceh Tamiang ke seantero negeri.
• Putri Kim Jong Un Terus Muncul di Depan Publik, Sinyal Sebagai Penerus Kepemimpinan Korea Utara
“Nama Aceh Tamiang harus dikenal ke seluruh negeri dan dunia,” kata Asrizal.
Asrizal menjelaskan Serumpun Melayu Raya ini memang bertujuan untuk mengangkat kembali kesenian dan kebudayaan melayu yang sangat kaya.
Ia menilai belum banyak orang tahu kalau Aceh juga memiliki etnik melayu yang sangat kental.
“Bicara Aceh bukan hanya tentang etnis Aceh. Masyarakat Indonesia harus tahu kalau Aceh juga memiliki melayu,” ujarnya.
Makanya dalam kegiatan ini, Asrizal bersama tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh sepakat memberikan porsi besar terhadap pelaku seni dan budaya asli Aceh Tamiang.