Unik

Ini Cerita dan Kesan Fotografer yang Diundang Memotret 2.000 Orang Berkumpul tanpa Busana

Saya diam-diam ketakutan (dan) tadi malam saya harus mengakui bahwa saya sedang berpikir, 'Apa yang telah saya lakukan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/nusadaily
Gerakan anti kanker di Australia. 

Menurut Robyn, aksi tersebut juga merupakan aksi kebebasan dan rasa bangga akan diri sendiri.

Dengan aksi tersebut, setiap orang yang hadir bisa saling menghargai dan menghormati sesama.

Tak peduli warna kulit, bentuk badan, besar atau kecil, semua tetap saling menghargai.

Seorang fotografer yang berbasis di New York, Spencer Tunick mengaku kagum dengan aksi tersebut.

Menurutnya, aksi tersebut turut menyadarkan setiap orang akan bahaya kanker.

Kanker merupakan penyakit mematikan yang mana kemungkinan sembuh total untuk saat ini masih kecil.

Fotografer tersebut memotret sejumlah aksi telanjang di Sydney tersebut.

Aksi telanjang tersebut menjadi bukti untuk kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kulit.

Dirinya mengaku merasa terhormat bisa diundang hadir dalam acara tersebut untuk mengambil gambar setiap momen yang ada.

Aksi tersebut menjadi bukti kebanggaan atas bentuk tubuh diri sendiri.

Dengan aksi itu, setiap orang dengan bangga memamerkan apa yang ia punyai.

Tanpa rasa malu setiap orang yang hadir menunjukkan lekuk tubuhnya.

Dengan membuang rasa insecure dan meningkatkan rasa hormat serta menghargai keberagaman, setiap peserta merasa senang.

“Kami memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemeriksaan kulit dan saya merasa terhormat… untuk datang ke sini, membuat karya seni saya dan merayakan tubuh dan perlindungan,” kata Tunick.

Banyak orang yang bertelanjang bulat dalam acara tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved