Kemilau Seni Aceh Tamiang 2022 Berakhir, SMA 4 Kejuruan Muda Juara

KUALASIMPANG - Kemilau Seni Aceh Tamiang yang berlangsung selama dua hari berhasil menggairahkan kembali warisan seni dan budaya melayu di kalangan generasi muda.

Untuk menjaga semangat ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Aceh pun memberikan apresiasi kepada sanggar tari dan tokoh kebudayaan di Aceh Tamiang.

Apresiasi terhadap pelaku seni dan budaya lintas generasi ini diberikan pada malam penutupan Kemilau Seni Aceh Tamiang, Rabu (30/11/2022) malam.

Acara yang dihadiri seratusan pegiat seni dan budaya ini ditutup secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Tamiang, Bakhtiar.

“Malam ini kita telah membuktikan kalau kebudayaan dan kesenian melayu masih terjaga, masih menjadi warisan yang sangat baik,” kata Bakhtiar.

Meski begitu, dia sepakat mengatakan kalau untuk merawat kelestarian seni dan budaya ini membutuhkan kerja keras dan dukungan semua pihak.

Dia menegaskan budaya merupakan aset berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan merupakan jati diri bangsa.

“Pelestarian kebudayaan Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

Selain itu, kebudayaan juga memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa.

Keberagaman kebudayaan yang ada di daerah merupakan kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan kebudayaan nasional indonesia,” urai Bakhtiar.

Langkah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Aceh meluncurkan program Kemilau Seni Aceh Tamiang dinilainya sebagai salah satu langkah paling tepat untuk menjaga dan merawat kesenian melayu.

Terlebih, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari anggota DPRA Syamsuri.

Baca juga: Kemilau Seni Aceh Tamiang Padukan Tradisional dan Modern

Baca juga: Malam Ini Kemilau Seni Tamiang Dibuka, Libatkan Ratusan Pelajar

“Jangan sampai budaya dan seni kita menjadi asing di tanah sendiri, kegiatan ini cara paling ampuh memperkenalkan kembali tentang bagaimana sebenarnya melayu itu,” ungkapnya.

Apresiasi yang diberikan pada Kemilau Seni Aceh Tamiang dibagi dalam dua kategori.

Kategori pertama diberikan kepada maestro seniman Aceh Tamiang, masing-masing Almarhumah Hajjah Wan Rosniah dan Arsyad.

Apresiasi untuk Almarhumah Hajjah Wan Rosniah diserahkan kepada putranya, Aulia, sedangkah Arsyad menerima langsung piagam apresiasi.

Dijelaskan, almarhumah Hajjah Wan Rosniah merupakan budayawan dan maestro musik dan pencipta lagu tradisi Aceh Tamiang.

Arsyad sendiri merupakan maestro dan pelestari silat pelintau yang menjadi khas Aceh Tamiang.

Kategori apresiasi kedua diserahkan kepada generasi muda yang ikut menyemarakkan Kemilau Seni Aceh Tamiang dengan tampilan tarian melayu.

Kategori ini diperlombakan antar-pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.

Koordinator lomba tari Kemilau Seni Aceh Tamiang, Elisa menyebutkan, ada 13 sanggar tari sekolah yang ikut dalam perlombaan ini.

Setelah melalui penilaian dewan juri, juara pertama diraih SMAN 4 Kejuruan Muda, juara dua SMAN I Kejuruan Muda, juara III SMAN I Kejuruan Muda dan tim favorit diraih SMAN I Seruway.

Untuk juara I mendapat piagam dan uang pembinaan Rp 5,5 juta, juara II piagam dan uang pembinaan Rp 4 juta, juara III piagam dan uang pembinaan Rp 2,5 juta dan tim favorit mendapat uang pembinaan Rp 1 juta.

Selain dihadiri seratusan pegiat seni dan budaya melayu, malam apresiasi sekaligus malam penutupan ini dihadiri Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang, Tengku Budi Dharma, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang Mustafa, Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Aceh Tamiang Abbas dan Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Aceh Tamiang, Nuriza Auliatami.(mad)

Baca juga: Wali Nanggroe Hadir di Serumpun Melayu Raya Aceh Tamiang, Usai Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir

Baca juga: Serumpun Melayu Raya Berlangsung Meriah di Lapangan Tribun Kantor Bupati Aceh Tamiang