Sidang Pembunuhan Brigadir J

Di Depan Hakim, Bharada Eliezer Akui Putri Candrawathi Setuju Skenario Pembunuhan Brigadir Joshua

Hakim mencecer terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada Eliezer soal sikap Putri Candrawathi dalam lanjutan sidang pembunuhan Yosua.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Tangkap Layar Kompas TV
Hakim mencecer terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada Eliezer soal sikap Putri Candrawathi dalam lanjutan sidang pembunuhan Yosua. 

Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyampaikan alasannya kenapa tidak menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Yosua.

Hal itu ditanyakan hakim karena Bripka Ricky Rizal berhasil menolak permintaan Sambo menghabisi langsung nyawa Brigadir J dengan tangannya.

“Kenapa gak kamu tolak,” tanya hakim dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Rabu lalu.

"Saya tidak berani menolak yang mulia," jawab Bharada Eliezer.

Baca juga: Tiap Malam Bharada E Bermimpi Dihantui Sosok Brigadir J Usai Pembunuhan di Duren Tiga

Selanjutnya hakim menanyakan apakah ada orang lain selain dirinya yang disuruh untuk menembak, Bharada Eliezer menjawab tidak tahu.

"Saya tidak tahu yang mulia," jawabnya.

Lalu hakim menyampaikan kalau dalam dakwaan, Ricky Rizal sempat disuruh oleh Ferdy Sambo menembak Yosua, namun ia mampu menolak perintah tersebut.

"Kenapa kamu gak menolak," tanya hakim.

Bharada Eliezer kemudian memberikan jawaban kalau yang memerintahkannya merupakan jenderal bintang dua yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

“Izin yang mulia, ini jenderal bintang dua yang mulia, menjabat sebagai Kadiv Propam yang mulia dan posisi saat itu pangkat saya sampai sekarang ini saya masih aktif juga, saya Bharada yang mulia, pangkat terendah seorang tamtama," ucap Bharada Eliezer.

"Dan dari kepangkatan situ saja kita bisa melihat rentang kepangkatan itu antara langit dan bumi yang mulia," tambahnya.

Baca juga: Sebulan Terakhir Tidur Sekamar, Bharada E Akui Brigadir J Sosok Teman Baik, Sering Jalan Bersama

Bharada Eliezer berujar, jangankan jenderal yang memerintahkannya, sesama tamtama saja yang beda satu pangkat, ia tak berani menolak.

"Sesama tamtama beda cuma satu pangkat saja sama saya, apa yang dia mau suruh saya jungkir kah, saya jungkir yang mulia. Saya tidak berani menolak," ucap Bharada Eliezer.

"Dia suruh push up misalkan, dia suruh apa, saya pasti lakukan yang mulia, sama-sama tamtama, apalagi ini seorang jenderal yang mulia," tambahnya.

Kemudian Bharada Eliezer juga merasa takut bernasib sama seperti Yosua ditembak mati bila tidak mengikuti perintah Ferdy Sambo (FS).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved