Sidang Pembunuhan Brigadir J

Dengar Kesaksian Ricky Rizal, Hakim Geleng Kepala Sambil Matikan Mic: Terserah Kamulah

Mendengar kesaksian Ricky Rizal yang tidak sesuai, hakim geleng-geleng kepala sambil matikan microphone dan bilang terserah.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
Kompas.com/Kristianto Purnomo
Mendengar kesaksian Ricky Rizal yang tidak sesuai, hakim geleng-geleng kepala sambil matikan microphone dan bilang terserah. 

"Dia suruh push up misalkan, dia suruh apa, saya pasti lakukan yang mulia, sama-sama tamtama, apalagi ini seorang jenderal yang mulia," tambahnya.

Kemudian Bharada Eliezer juga merasa takut bernasib sama seperti Yosua ditembak mati bila tidak mengikuti perintah Ferdy Sambo (FS).

"Saya merasa takut sama FS yang mulia. Pada saat dia kasih tahu ke saya itu di Saguling yang mulia, pikiran saya akan sama kayak almarhum juga yang mulia," ucap Bharada Eliezer.

"Kalau gak dia mati berarti saya, kira-kira begitu ya," tanya hakim memperjelas.

"Siap yang mulia," pungkas Bharada Eliezer.

Sempat Berdoa di Toilet Agar Ferdy Sambo Ubah Perintah

Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada Eliezer sempat masuk toilet berdoa sebelum menembak Brigadir J.

"Saya pas turun langsung ke toilet, saya masuk toilet saya berdoa yang mulia, saya bilang Tuhan kalau bisa Tuhan, ubahkan pikirannya pak Sambo, biar gak jadi menembak," kata Eliezer.

Kemudian sehabis berdoa, ia pun keluar toilet lalu diperingatkan oleh salah seorang asisten rumah tangga (ART) bernama Agus, bahwa Putri Candrawathi sudah turun.

"Saya sempat ambil masker dulu di gudang, saya keluar di mobil sudah ada bang Ricky, ada almarhum, ada ibu di tengah, di belakang ada om Kuat, saya langsung naik yang mulia," ungkap Bharada Eliezer.

Hakim sempat menanyakan bagaimana cara membawa korban ke TKP yang menjadi tempat eksekusi Brigadir J.

"Tidak ada obrolan tentang cara memanggil korban, tidak ada. Saya tidak tahu, saya datang, masuk mobil sudah ada korban," kata Bharada Eliezer.

Hakim juga sempat menanyakan apakah Bharada Eliezer merasa berdosa setelah menghabisi nyawa Yosua, terdakwa pun mengiyakan hal itu.

"Saya merasa berdosa yang mulia," ucap Bharada Eliezer.

"Apa kira-kira kesalahanmu," tanya balik hakim.

"Karena saya mengikuti apa yang diperintahkan dia (Ferdy Sambo) yang mulia," jawab Eliezer.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved