Internasional
Perang Ukraina Picu Permintaan Persenjataan Melonjak, 100 Perusahaan Senjata Raup Rp 9.222 Triliun
Penjualan senjata dan layanan militer melonjak tajam sepanjang tahun 2021.
Dengan krisis pasokan yang diperkirakan akan memburuk, hal itu dapat menghambat upaya ini.
Perusahaan di AS terus mendominasi produksi senjata global, terhitung lebih dari setengahnya, $299 miliar, dari penjualan global dan 40 perusahaan teratas.
Pada saat yang sama, wilayah tersebut adalah satu-satunya yang mengalami penurunan penjualan, turun 0,9 persen dibandingkan tahun 2020.
Di antara lima perusahaan teratas, Lockheed Martin, Raytheon Technologies, Boeing, Northrop Grumman, dan General Dynamics, serta hanya Raytheon yang mencatat peningkatan penjualan.
Baca juga: Korea Selatan Sampai Amerika Serikat Gunakan Senjata Robot Buatan Israel
Sementara itu, penjualan dari delapan perusahaan senjata terbesar China naik 6,3 persen menjadi $109 miliar pada tahun 2021.
Perusahaan-perusahaan Eropa mengambil 27 tempat di 100 teratas, dengan penjualan gabungan sebesar $123 miliar, naik 4,2 persen dibandingkan tahun 2020.
Laporan itu juga mencatat tren perusahaan ekuitas swasta membeli perusahaan senjata, sesuatu yang menurut penulis menjadi semakin jelas selama tiga atau empat tahun terakhir.
Tren ini mengancam untuk membuat industri senjata lebih buram dan karenanya lebih sulit untuk dilacak, kata Tian,
"Perusahaan ekuitas swasta akan membeli perusahaan-perusahaan ini dan pada dasarnya tidak menghasilkan catatan keuangan lagi," katanya.(*)