Internasional

Seruan Mogok Meluas di Iran, Pertokoan Tutup dan Pekerja Mogok Nasional, Tuntut Penguasa Runtuth

Seruan mogok di Iran terus meluas dengan tujuan menjatuhkan penguasa yang terus bertindak otoriter terhadap aksi demonstrasi.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang wanita berjalan melewati sebuah pasar yang akan ditutup jelang mogok nasional di Iran. 

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Seruan mogok nasional di Iran terus meluas dengan tujuan menjatuhkan penguasa yang terus bertindak otoriter terhadap aksi demonstrasi.

Dilaporkan, toko-toko menutup pintu mereka di beberapa kota mulai Senin (5/12/2022) menyusul seruan untuk mogok nasional selama tiga hari dari demonstran.

Mereka menuntut jatuhnya penguasa dengan kepala pengadilan menyalahkan perusuh karena mengancam pemilik toko.

Iran telah diguncang oleh kerusuhan nasional setelah kematian wanita Kurdi Mahsa Amini pada 16 September 2022dalam tahanan polisi.

Aksi rakyat itu menjadi salah satu tantangan terberat bagi Republik Islam sejak revolusi 1979.

Amini ditangkap oleh polisi moral Iran karena melanggar kebijakan jilbab yang ketat, yang mengharuskan perempuan berpakaian sopan dan mengenakan jilbab.

Kantor berita semi-resmi Tasnim melaporkan sebuah taman hiburan di pusat perbelanjaan Teheran ditutup oleh pengadilan karena operatornya tidak mengenakan jilbab dengan benar.

Baca juga: Tuntutan Demonstran Dipertimbangkan, Jaksa Agung Iran Tinjau Kembali Hukum Jilbab Bagi Perempuan

Surat kabar Hammihan yang berhaluan reformis mengatakan polisi moral telah meningkatkan kehadiran di kota-kota di luar Teheran.

Di mana pasukan tersebut kurang aktif selama beberapa pekan terakhir ini.

Jaksa penuntut umum Iran pada Sabtu (3/12/2022) mengatakanpolisi moral telah dibubarkan.

Namun belum ada konfirmasi dari Kementerian Dalam Negeri dan media pemerintah mengatakan jaksa penuntut umum tidak bertanggung jawab untuk mengawasi pasukan tersebut.

Pekan lalu, Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan Ensieh Khazali mengatakan jilbab adalah bagian dari hukum umum Republik Islam dan menjamin gerakan sosial dan keamanan perempuan.

Dalam protes toko, 1500tasvir, akun Twitter dengan 380.000 pengikut yang berfokus pada protes, membagikan video tentang toko-toko tutup di area komersial utama.

Seperti Bazaar Teheran, dan kota-kota besar lainnya seperti Karaj, Isfahan, Mashhad, Tabriz, dan Shiraz.

Baca juga: Rumah Keluarga Atlet Panjat Tebing Iran Dibongkar, Gara-Gara Tak Pakai Jilbab Saat Berkompetisi

Reuters tidak dapat segera memverifikasi rekaman tersebut.

Kepala peradilan Iran, Gholamhossein Mohseni Ejei, mengatakan perusuh" mengancam pemilik toko untuk menutup bisnis mereka.

Dia menambahkan mereka akan segera ditangani oleh badan peradilan dan keamanan. Ejei menambahkan bahwa pengunjuk rasa yang dihukum mati akan segera dieksekusi.

Pengawal Revolusi mengeluarkan pernyataan yang memuji peradilan.

Bahkan menyerukan untuk bergerak cepat dan tegas mengeluarkan keputusan terhadap terdakwa yang dituduh melakukan kejahatan terhadap keamanan bangsa dan Islam.

Pasukan keamanan tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap perusuh, preman, teroris, kata kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip para penjaga.

Saksi yang berbicara kepada Reuters mengatakan polisi anti huru hara dan milisi Basij dikerahkan secara besar-besaran di Teheran tengah.

Baca juga: Pemerintah Iran Menyerah, Polisi Moral Penyebab Demonstrasi Mematikan Dibubarkan

Kantor berita setengah resmi Fars mengonfirmasi toko perhiasan milik mantan legenda sepak bola Iran Ali Daei disegel oleh pihak berwenang.

Hal itu menyusul keputusannya untuk menutup selama tiga hari pemogokan umum.

Rekaman serupa oleh 1500tasvir dan akun aktivis lainnya dibagikan di toko-toko yang tutup di kota-kota kecil seperti Bojnourd, Kerman, Sabzevar, Ilam, Ardabil, dan Lahijan.

Kelompok hak asasi Kurdi Iran Hengaw juga melaporkan 19 kota telah bergabung dengan gerakan pemogokan umum di Iran barat, tempat sebagian besar penduduk Kurdi di negara itu tinggal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved