Penipuan Online
Jangan Pernah Buka File APK yang Dikirim Via WA, Cara Antisipasi Penipuan Modus Kurir Paket
Penelusuran Serambinews.com, setidaknya ada tujuh kasus penipuan online dengan modus file APK yang terjadi sejak awal Desember 2022.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM – Korban penipuan online dengan modus pengiriman file APK via pesan WhatsApp terus berjatuhan.
Penelusuran Serambinews.com, setidaknya ada tujuh kasus penipuan online dengan modus file APK yang terjadi sejak awal Desember 2022.
Para korban mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, setelah rekening bank mereka dikuras oleh pelaku dengan cara membobol mobil banking.
Sebanyak 6 orang mengaku menjadi korban setelah mengklik file APK yang dikirim oleh pelaku berkedok kurir paket.
Sementara satu orang lainnya adalah pelanggan PLN yang mengklik dan menginstal file ekstensi APK sebesar 8,1 MB dengan nama PLN.apk.
Kenali Cara Kerja Pelaku
Dalam enam kasus pertama, oknum penipu yang mengatasnamakan kurir paket dari salah satu ekspedisi itu mengirim pesan kepada korban sasarannya melalui WhatsApp.
Dalam pesan tersebut, pelaku awalnya mengonfirmasi paket yang akan dikirim ke alamat korban dengan melampirkan sebuah file dokumen dalam format APK.
Pelaku kemudian meminta korban untuk mengklik file tersebut dengan maksud mengecek resi atau paket yang akan dikirimkan.
Untuk mengecoh korban, pelaku juga memberi nama dokumen dalam ekstensi APK itu sebagai foto barang atau cek resi paket.
Disebutkan, modus penipuan ini dilakukan untuk mencuri data yang ada pada ponsel korban.
Disebutkan pula, file APK yang dikirim oleh oknum berkedok kurir ini bisa membobol rekening korban pengguna mobile banking atau m-Banking dan menguras habis saldonya.
Kasus penipuan berkedok kurir paket ini salah satunya diungkapkan oleh salah satu akun Twitter, pada Kamis (1/12/2022).
Dalam unggahannya, pelaku mengirim pesan melalui WhatsApp dengan melampirkan file dokumen "Cek Resi J&T" dalam bentuk APK.
Namun setelah file ekstensi APK itu di klik, disebutkan saldo di rekening korban habis terkuras.
