Pembunuhan Brigadir J
Kamaruddin Sebut Saat Bertugas di Reserse-Dirtipidum Sambo Kerap Dilaporkan Merekayasa Kasus
Berpengalaman sejak di Reserse-Dirtipidum Kamaruddin Simanjuntak mengungkap Ferdy Sambo sudah biasa merekayasa kasus dan banyak korban mengadu.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
Sehingga dia menjadi manusia yang merdeka karena hanya kebenaran yang bisa memerdekakan atau membebaskan dirinya," ujar Kamaruddin.
Bahkan pengacara keluarga Brigadir J menyebut kalau setan pun tak percaya lagi pada Sambo karena drama yang dilakukannya selama ini.
Ferdy Sambo karena dia mempertahankan kebohongan itu, saya melihat bahkan setan pun sudah tidak percaya Ferdy Sambo, mereka semua menertawakan Ferdy Sambo," ucap Kamaruddin.
"Sebab semua atasan sampai anak buahnya semua sudah berbalik arah, meninggalkan cara-cara Ferdy Sambo karena berbohong itu sangat merugikan, mereka sudah di-PTDH (pecat).
Ada yang didemosi ada yang dipatsus (ditahan) dan sebagainya, ternyata berbohong tidak menyelamatkan tetapi menyengsarakan, jadi Ferdy Sambo ini mau apalagi," tambahnya.
Motif Ferdy Sambo Bunuh Yosua karena Perempuan
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut, motif Ferdy Sambo bunuh Yosua karena dendam membantu Putri mencari perempuan yang diduga selingkuhan mantan Kadiv Propam itu.
"Motifnya Ferdy Sambo adalah karena dia ada dendam kepada Yosua," ucap Kamaruddin.
Menurutnya, Yosua sudah disalahgunakan oleh Putri Candrawathi dan Sambo lebih dari sekadar ajudan.
Semestinya Yosua sebagai polisi yang diangkat menjadi ajudan oleh Ferdy Sambo, kemudian dijadikan ajudan istrinya.
"Tetapi karena seringnya pertengkaran antara Ferdy Sambo dengan Putri Candrawathi, khususnya menyangkut perempuan-perempuan itu, maka Putri juga memanfaatkan Yosua," ungkap Kamaruddin.
"Putri memanfaatkan Yosua mencari tahu atau ikut melacak siapa itu perempuan," tambahnya.
Pengacara keluarga Brigadir J itu menyebut wanita yang menjadi simpanan Ferdy Sambo sebagai 'wanita piala bergilir'.
Menurut informasi yang didapatkan oleh Kamaruddin dari salah seorang jenderal paling senior di kepolisian, Putri mengajak Yosua dan ajudan lain menggunakan laras panjang mencari perempuan itu.
Setelah satu jam mutar-mutar dari daerah Kemang tidak ketemu, mereka mendapat informasi perempuan yang dicari sudah masuk ke rumah kediaman Sambo di Jalan Bangka.