Opini
Meraih Cinta Allah .
Dalam Alquran juga terdapat beberapa ayat yang membicarakan masalah cinta, baik cinta sesama manusia maupun cinta kepada Allah

OLEH Prof Dr M HASBI AMIRUDDIN MA, Guru Besar Islamic Studies UIN Ar-Raniry, Ketua Dewan Pakar PB Inshafuddin, anggota Dewan Pakar ICMI Orwil Aceh, dan Direktur LSAMA Banda Aceh
CINTA mencintai merupakan fitrah manusia.
Selain kita dapat dari ilmu psikologi dalam Alquran juga terdapat beberapa ayat yang membicarakan masalah cinta, baik cinta sesama manusia maupun cinta kepada Allah.
Alquran juga membicarakan ada kondisi tertentu Allah akan mencintai manusia sebagai hamba-Nya.
Mungkin karena inilah sehingga penulis novel islami terkenal, Habiburrahim El-Shirazy, memberi judul novelnya dengan Ayat-Ayat Cinta.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, “cinta” artinya suka sekali atau sayang benar.
Ketika berubah menjadi kata “mencintai” makna menjadi “menaruh kasih sayang”.
Salah satu di antara ayat Alquran yang membicarakan cintanya Allah kepada hamba-Nya terdapat dalam surat Ali Imran ayat 31.
Katakanlah (Nabi Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Ali Imran:31).
Ayat ini menjelaskan kepada kita, jika kita memiliki keinginan dan sekaligus berusaha beramal dengan amal-amal yang telah ditetapkan untuk mencintai Allah, Allah akan mencintai kita.
Betapa beruntungnya dan berbahagia seseorang hamba yang mau dan mampu mencintai Allah.
Baca juga: Bukan Perhiasan atau Barang Mewah, Ini yang Diberikan Kaesang-Erina kepada Undangan Semaan Alquran
Baca juga: Ini Sosok Ghanim Al-Muftah yang Bacakan Alquran di Pembukaan Piala Dunia 2022, Bukan Pria Biasa
Memang secara umum dalam ayat ini hanya terdapat makna bahwa ketika Allah mencintai kita maka akan diampuni akan dosadosa kita.
Tetapi dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang digunakan oleh para mufasir dalam menafsir ayat ini memberi penjelasan lebih dalam.
yaitu: “Apabila dia (orang yang telah dicintai Allah) bermohon kepada Allah, maka Allah akan mengabulkannya dan bila dia meminta perlindungan maka pasti Allah akan melindunginya".
Kalau kita baca kalimat “Allah akan mencintaimu dan akan mengampuni dosa-dosamu” seperti sederhana sekali.
Tetapi coba bayangkan betapa beruntung seseorang hamba yang mendapat ampunan dari Allah.
Kalau kita sadari, hampir tidak ada manusia yang tidak berbuat salah atau berbuat dosa di dunia ini, dan betapa susah seseorang harus berdoa terus menerus sepanjang hidup agar diampuni dosa-dosanya dan itu pun belum pasti akan terampuni.
Tetapi ayat ini menjelaskan Allah akan mengampuni dosa-dosa kita tanpa kita minta, hanya karena kita mencintainya lalu Allah mencintai kita dan karena itu Allah dengan mudah mengampuni kita.
Para ulama sufi menggambarkan bagaimana Allah mengampuni dosadosa kita tanpa kita minta.
Misalnya seseorang yang telah mendapatkan cinta dari seseorang, katakanlah pasangan suami-istri misalnya.
Bukankah pasangan yang benar-benar dicintainya akan dilayani dan akan diberi sesuatu yang dibutuhkan oleh pasangannya, diminta atau tidak diminta.
Demikian juga mungkin sesekali pasangan yang dicintainya berbuat salah maka dengan mudah dimaafkan tanpa diminta sekalipun.
Contoh lain diilustrasikan oleh para ulama sufi adalah misalnya ketika seseorang nenek yang sangat mencintai cucunya, pasti si nenek selalu suka menggendong cucunya, diminta atau tidak diminta.
Kadang-kadang si nenek berbicara sendiri seakan- akan dia berbicara kepada cucunya, padahal cucunya belum tahu apa-apa.
Begitu juga nenek dengan senang hati menyuapkan makanan kepada cucunya diminta atau tidak diminta bahkan diusahakan makanan yang disukai oleh cucunya.
Baca juga: Dayah Raudah Tahfizh Alquran Langsa Gelar Wisuda Akbar 30 Juz Angkatan Pertama
Tidak jarang juga kita lihat si nenek sebentarsebentar mencium cucunya, dan si nenek selalu gembira menggendong cucunya, berbicara sendiri dan menciumnya berulang kali.
Bahkan kadang-kadang si cucu pipis di gendongan neneknya sampai membasahi baju atau sarungnya, tetapi nenek tidak marah, malah kadang-kadang ketawa seperti ada sesuatu yang lucu.
Itu semua karena neneknya sangat mencintai cucunya.
Begitulah permisalan ketika Allah telah mencintai hamba-Nya karena hamba- Nya telah mencintai diri- Nya, Kendatipun hambanya sempat berbuat salah, lalu Allah mengampuninya, walaupun dia belum berdoa untuk minta ampun.
Betapa beruntung dan bahagianya seseorang hamba yang telah dicintai oleh Allah, pasti dia akan mendapat kebahagiaan hidup di dunia, dan di akhirat pasti diberi tempat di surga yang menyenangkan, tanpa melalui perjalanan dan pemeriksaan yang berat.
Yang menjadi persoalan bagaimana agar kita dicintai oleh Allah.
Seperti keterangan ayat tadi, kita harus mengikuti Nabi Muhammad saw.
Mengikuti Nabi dalam semua sunnahnya, mulai dari amalan wajib, amalan sunnah muakad dan sunnah dari amalan Nabi dari kehidupan sehari hari yang menjadi teladan bagi kita semua.
Amalan wajib seperti kewajiban, melaksanakan shalat, berpuasa, mengeluarkan zakat dan menunaikan ibadah haji ketika kita sudah mampu.
Membiasakan diri melakukan shalatshalat sunat, termasuk shalat tahajud dan shalat dhuha serta puasa sunat.
Selain itu amalan-amalan Nabi dalam kehidupan seharihari dalam bermasyarakat dan hal kebaikan-kebaikan Nabi dalam bermasyarakat yang telah menyebabkan Nabi dianggap tokoh nomor satu yang paling berpengaruh di dunia dan dicintai oleh umat.
Orang yang berpengaruh pasti bermodalkan kemampuan mengelola masyarakat dalam berbagai hal di samping penguasaan ilmu yang berhubungan dengan yang digerakkan itu.
Demikian juga tokoh yang berpengaruh ada hubungannya dengan kepercayaan masyarakat pada tokoh tersebut.
Baca juga: Sesuai Petunjuk Alquran dan Rasulullah, dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Atasi Perut Kembung dan Bergas
Demikianlah yang diperlihatkan oleh Nabi, selalu bersikap jujur, adil dan memimpin dengan kasih sayang.
Tidak suka dipuji apalagi dipuja, kendatipun Nabi selain Rasul Allah, Nabi juga seorang pemimpin sebuah negara.
Kendatipun pemimpin tertinggi dalam negara tetapi Nabi tidak pernah bersikap sebagai seorang raja yang sering menjadi pameo, “The king can do no wrong”.
Memiliki sifat-sifat seperti inilah makanya rakyat percaya pada Nabi sebagai pemimpinnya.
Dengan sifat yang diaplikasikan dalam sikapnya sehari-hari Nabi tidak hanya dipercaya oleh rakyatnya tetapi mereka bahkan mencintai Nabi sebagai pemimpinnya.
Kecintaan kepada Allah adalah suatu kualitas diri orang beriman yang menghasilkan ketaatan kepada-Nya yang ditandai dengan melaksanakan segala ajaran-Nya serta meninggalkan segala larangan-Nya.
Ciri-cirinya juga dapat dilihat hamba yang telah mencintai Allah tidak sabar untuk melaksanakan segala yang telah diperintahkan untuk dilaksanakan oleh seorang hamba.
Dan sangat merasa resah ketika belum sempat memenuhi kehendak-Nya.
Merekalah yang orang-orang selalu mendapat kemudahan dalam hidup, mendapat perlindungan dari niat jahat dari siapa pun.
Hal perlakuan istimewa kepada hamba yang dicintai oleh Allah dapat dipahami, karena dia tidak pernah jauh dari sisi Allah.
Mulai menghadap-Nya secara resmi lima kali dalam satu hari dengan durasi yang berbeda dengan hamba-hamba biasa, dan juga selalu mengiringi kehidupannya dengan zikir (Ali Imran:191).
Kalaupun dia berpikir (studi) tetap yang dipikir tentang fenomena alam yang diyakini sebagai hasil karya Allah.
Karena itu seperti tidak ada waktu sesaat pun untuk memisahkan diri dengan Allah.
Kita juga harus menyadari ketika kita berlaku sebaliknya, tidak mengamalkan amalan-amalan sunah Nabi, tidak mau bersikap jujur, tidak adil dan memimpin dengan tanpa kasih sayang, kita tidak akan mendapat cinta Allah.
Hal itu akan mengakibatkan kerugian bagi kita sendiri.
Karena tidak dicintai oleh Allah kita tidak mendapat pertolongan Allah, tidak dilindungi oleh Allah.
Perhatikanlah ayat selanjutnya.
”Katakanlah: “Taatilah kepada Allah dan rasul- Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”(Ali Imrah:32). (hasbi_amiruddin@yahoo.com)
Baca juga: Maulid di Lapas Diwarnai Pemberian Hadiah Napi Hafal Alquran, Tgk khairuzan dari Tangse Isi Ceramah
Baca juga: Guru PAI di Jajaran Kemenag Aceh Barat Diminta Atasi Buta Aksara Alquran Bagi Siswa