Konflik Rusia vs Ukraina
Puluhan Rudal Rusia Kembali Hantam Pusat-pusat Energi Ukraina, Warga Sipil Diminta Berlindung
Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.
Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.
Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).
Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Kharkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.
Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga: Kilang Minyak Siberia Timur Terbakar, Dua Pekerja Rusia Tewas dan Lima Luka-Luka
Awal pekan ini, Rusia meluncurkan serangan drone besar pertamanya di Kyiv.
Dua gedung administrasi di Kyiv mendapat serangan.
Namun, sebagian besar pertahanan udara berhasil menghalau serangan drone itu, dengan 13 pesawat tak berawak dilaporkan ditembak jatuh.
Rusia telah menyerang infrastruktur-infrastruktur energi Ukraina hampir setiap pekan sejak Oktober, menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri.
Di satu sisi, pasukan Rusia terjebak dalam pertempuran untuk mempertahankan wilayah di selatan dan timur, sekitar seperlima dari Ukraina.
Ukraina memperkirakan Rusia akan melancarkan gelombang serangan terbaru awal tahun depan, yang dapat mencakup upaya kedua untuk merebut Kyiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Jenderal Valery Zaluzhniy, dan Jenderal Oleksandr Syrskiy mengatakan dalam wawancara dengan The Economist bahwa serangan baru dari Rusia bisa terjadi setelah Januari.
Serangan dapat diluncurkan dari daerah timur Ukraina alias Donbass, selatan, atau Belarus.
Saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan ke-10, para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (15/12/2022) setuju menyediakan pembiayaan senilai 18 miliar ke Ukraina tahun depan dan memukul Moskwa dengan paket sanksi kesembilan.
Sementara itu, militer AS mengumumkan akan memperluas pelatihan personel militer Ukraina di Jerman dengan 500 tentara sebulan.
Baca juga: Jika Pakai Senjata Nuklir, Rusia Akan Menang Perang di Ukraina
Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.