Konflik Rusia vs Ukraina

Puluhan Rudal Rusia Kembali Hantam Pusat-pusat Energi Ukraina, Warga Sipil Diminta Berlindung

Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.

Editor: Faisal Zamzami
Anthony Sweeney/U.S. Army Europe
Rudal Patriot - Rusia memperingatkan NATO akan menjadi target militer Moskow jika nekat memasok rudal Patriot ke Ukraina. 

SERAMBINEWS.COM - Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.

 Rusia menghujani wilayah-wilayah Ukraina dengan puluhan rudal pada Jumat (16/12/2022).

Serangan hujan rudal Rusia tersebut mematikan listrik di Kota Kharkiv, menghantam infrastruktur penting di selatan, dan menyebabkan ledakan di Kyiv.

Gubernur Wilayah Mykolaiv Vitaly Kim mengatakan, sebanyak 60 rudal terlihat terbang menuju sasaran-sasarannya di seluruh Ukraina.

Sementara itu, Gubernur Wilayah Kyiv Oleksiy Kuleba menuturkan, Rusia melancarkan serangan besar-besaran.

Dilansir dari Reuters, hujan rudal Rusia saat ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap infrastruktur di seluruh Ukraina sejak Oktober.

Jaringan listrik di Kota Kharkiv dilaporkan mati sama sekali, seperti yang terjadi di kota kecil Poltava di Ukraina tengah.

Di Wilayah Sumy, serangan rudal juga menyebabkan listrik padam. Sementara di selatan, para pejabat mengatakan infrastruktur penting di Odessa rusak.

Di Wilayah Kryvyi Rih, juga di selatan, sebuah bangunan tempat tinggal dihantam rudal.

Gubernur Wilayah Kryvyi Rih Oleksandr Vilkul berujar bahwa orang-orang dapat terjebak di bawah reruntuhan. Beberapa jalur kereta mengalami mati listrik.

Reuters mendengar ledakan di Kyiv. Akan tetapi tidak jelas apakah ada dari ledakan itu yang disebabkan oleh rudal yang berhasil menembus pertahanan udara.

Baca juga: Lagi, Rusia Lepas Lusinan Rudal ke Fasilitas Energi Ukraina, Warga Langsung Cari Perlindungan

Pejabat Ukraina melaporkan serangan besar-besaran Rusia menargetkan fasilitas dan infrastruktur energi di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut.

Pihak berwenang mendesak warga sipil untuk berlindung. Peringatan serangan udara diumumkan untuk semua bagian Ukraina bersamaan dentum ledakan di berbagai titik.

Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan ledakan di setidaknya tiga lingkungan ibu kota dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bom.

Aleksey Kuleba, yang mengepalai administrasi Kiev, mengklaim sistem pertahanan udara di sekitar ibu kota menghadapi datangnya rudal yang ditembakkan pasukan Rusia.

Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.

Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).

Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Kharkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.

Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca juga: Kilang Minyak Siberia Timur Terbakar, Dua Pekerja Rusia Tewas dan Lima Luka-Luka

Awal pekan ini, Rusia meluncurkan serangan drone besar pertamanya di Kyiv.

 Dua gedung administrasi di Kyiv mendapat serangan.

Namun, sebagian besar pertahanan udara berhasil menghalau serangan drone itu, dengan 13 pesawat tak berawak dilaporkan ditembak jatuh.

Rusia telah menyerang infrastruktur-infrastruktur  energi Ukraina hampir setiap pekan sejak Oktober, menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri.

Di satu sisi, pasukan Rusia terjebak dalam pertempuran untuk mempertahankan wilayah di selatan dan timur, sekitar seperlima dari Ukraina.

Ukraina memperkirakan Rusia akan melancarkan gelombang serangan terbaru awal tahun depan, yang dapat mencakup upaya kedua untuk merebut Kyiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Jenderal Valery Zaluzhniy, dan Jenderal Oleksandr Syrskiy mengatakan dalam wawancara dengan The Economist bahwa serangan baru dari Rusia bisa terjadi setelah Januari.

Serangan dapat diluncurkan dari daerah timur Ukraina alias Donbass, selatan, atau Belarus.

Saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan ke-10, para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (15/12/2022) setuju menyediakan pembiayaan senilai 18 miliar ke Ukraina tahun depan dan memukul Moskwa dengan paket sanksi kesembilan.

Sementara itu, militer AS mengumumkan akan memperluas pelatihan personel militer Ukraina di Jerman dengan 500 tentara sebulan.

Baca juga: Jika Pakai Senjata Nuklir, Rusia Akan Menang Perang di Ukraina

Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.

Wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.

Moskow mengakui Rpublik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye.

Pada Oktober, militer Rusia mulai menargetkan fasilitas energi yang diyakini Kementerian Pertahanan sangat penting untuk kemampuan militer Ukraina.

Akibatnya, sistem energi Ukraina telah terdegradasi secara signifikan, memaksa pemerintah untuk memberlakukan pemadaman listrik bergilir.

Moskow telah membenarkan perubahan taktik, dengan menyatakan itu terjadi hanya setelah Kiev meluncurkan beberapa operasi sabotase terhadap infrastruktur sipil di Rusia.

Sebuah bom truk meledak di Jembatan Krimea, menewaskan tiga warga sipil dan menyebabkan kerusakan serius. Penyelidik Rusia mengatakan serangan itu didalangi intelijen militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengkonfirmasi atau membantah gelombang baru serangan pada hari Jumat.

Serangan rudal Rusia menyebabkan kerusakan "kolosal" pada infrastruktur di kota Kharkiv, Ukraina, dan terutama memengaruhi sistem energi.

“Ada kerusakan infrastruktur yang sangat besar, terutama sistem energi,” kata Wali Kota Ihor Terekhov di Telegram.

“Saya meminta Anda untuk bersabar dengan apa yang terjadi sekarang. Saya tahu di rumah Anda tidak ada lampu, tidak ada pemanas, tidak ada suplai air,” katanya.

Baca juga: Cinta Laura Berharap Bisnisnya Sukses Tahun Depan, Alasannya Sangat Menyentuh

Baca juga: KIP Abdya Tetapkan 45 Calon Anggota PPK Pemilu 2024

Baca juga: KSRelief Arab Saudi Salurkan Bantuan Baju Musim ke Pengungsi Suriah dan Palestina di Jordania

Kompas.com: Ukraina Terkini: Serangan Hujan Rudal Rusia, Puluhan Misil Ditembakkan

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved