Guru Besar

USK Kembali Kukuhkan Enam Guru Besar, Ini Hasil Karya Penelitian dan Nama Mereka

Hasil penelitiannya sangat penting, karena menjadi masukan bagi pemerintah, terkait pembinaan yang sistematik dan berkelanjutan untuk memberikan kesad

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Para guru besar berfoto bersama di Gedung AAC Dayan Dawood, Kamis (15/12/2022). 

Rektor menerangkan, dalam perjalanan penelitian Prof. Sanusi, menemukan sejumlah aspek yang perlu ditekankan dalam perancangan kontrak, yaitu aspek substansi hukum dan bahasa hukum, yang didalam masing-masing aspek terdapat dimensi-dimensi yang harus benar-benar dicermati.

Jika Prof. Sanusi berupaya mendorong pembangunan bangsa dengan menyusun formula aturan yang berkeadilan. Maka dengan semangat yang sama juga dilakukan  Prof. Dr. Ir. Zahrul Fuadi, ST., M.Sc. IPM, yang telah banyak mendedikasikan waktunya untuk meneliti tentang teknologi pelumas berbasis material terbarukan.

Prof. Zahrul meneliti perkembangan terkini, tantangan dan peluang teknologi pelumas ini yang berperan penting meningkatkan performa mesin. Karena sejumlah penelitian mengungkapkan, tidak maksimalnya performa dari sebuah mesin secara tidak langsung turut mempengaruhi ekonomi dunia.
Tak hanya  meneliti perkembangan terkini, Prof. Zahrul juga memproyeksikan arah perkembangan teknologi pelumas di masa depan yang cenderung menggunakan bahan terbarukan ramah lingkungan.

"Riset Prof. Zahrul penting untuk ditindaklanjuti, apalagi dilihat dari proyeksi kebutuhan pelumas terbarukan di masa yang akan datang. Mengingat Indonesia memiliki berbagai sumber hayati yang dapat digunakan untuk menghasilkan ester sebagai bahan dasar pelumas terbarukan. Temuan ini memungkinkan bagi Indonesia untuk mengambil peluang pasar sebagai produsen pelumas terbarukan di masa depan," ungkap Rektor.

Selanjutnya, Prof. Dr. Drs. Yusri Yusuf, M.Pd melakukan penelitiannya untuk menelusuri Makna dan Fungsi Sapaan Metafora dalam Syair Aceh 'Rateb Doda Idi', salah satu variasi syair yang digunakan oleh masyarakat untuk menidurkan anak dalam ayunan.

Menurut Prof. Yusri, Syair ratéb dôda idi termasuk salah satu bentuk genre sastra yang berupa kearifan lokal masyarakat Aceh yang digunakan oleh orang tua sebagai media pendidikan anak dalam buaian. Melalui lantunan syair, orang tua memperkenalkan kepada anaknya tentang nilai-nilai tentang Tuhan, manusia, dan alam.

"Prof. Yusri menemukan 7 jenis sapaan matafora dalam syair Aceh ini, yang masing-masing metafora itu memiliki makna tersendiri. Prof. Yusri juga mengemukakan dua fungsi dari metafora ini, yaitu fungsi kasih sayang dan keakraban, serta berfungsi sebagai doa," bebernya.

Menurut Rektor, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Yusri sangat menarik. Meski syair ini sudah ada sejak lama, dan sering kali kita dengarkan, bahkan kita ucapkan, namun tidak banyak dari kita yang menyadari makna mendalam dari syair ini. Kajian-kajian seperti ini perlu terus dilakukan, untuk mengungkap makna dari berbagai karya sastra populer.

Terakhir adalah Prof. Dr.-Ing. Ir. Teuku Edisah Putra, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng yang meneliti tentang pemanfaatan teknik pemrosesan sinyal digital untuk memperpendek waktu uji lelah struktur otomotif. Seperti halnya manusia, material juga mengalami lelah, atau dalam bidang rekayasa struktur disebut fatigue.

Prof. Edisah Putra telah melakukan berbagai penelitian untuk menganalisis umur lelah, serta berbagai cara meminimalisir percepatan kegagalan lelah sebagai langkah untuk meningkatkan performa dari sebuah material. Kajian pengembangan bidang pemrosesan sinyal digital seperti yang dilakukan Prof. Edisah Putra perlu terus diperdalam secara berkelanjutan.

"Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Edisah Putra sangatlah relevan dengan kehidupan kita saat ini, seiring dengan meningkatnya data digital di segala bidang, seperti bidang material, komunikasi, transportasi, ekonomi, dan kesehatan," sebut Prof Marwan.

Kajian dari semua para profesor baru ini sangat penting karena semuanya berkaitan erat dengan keberlangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Kepakaran yang dimiliki oleh keenam Profesor ini merupakan nilai tambah yang sangat besar bagi USK.

"Semoga kontribusi mereka semua juga bisa menjadi pemicu harumnya nama kampus ini di Indonesia serta di peta keilmuan dunia," harap Rektor.

Lebih jauh Rektor menerangkan, tahun 2023 mendatang, USK meluncurkan 'Program Hibah Professor Berkarya'. Program ini akan memadukan antara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk 5 pemenang hibah.

"Dengan demikian, USK nantinya tidak hanya menambah jumlah Professor, tetapi juga menambahkan Professor yang berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah demi peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.(*)

Antisipasi Banjir, Dinas PUPR Banda Aceh Siagakan Mobil Mesin Pompa

Hasil Survei Dinas Perhubungan Aceh, Sabang dan Banda Aceh Jadi Pilihan Liburan Akhir Tahun

Banda Aceh Tambah 11 Medali Emas dalam PORA Pidie, Sementara Sudah 118 Medali, Ini Rinciannya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved