Berita Banda Aceh
RSUZA Pasang Coiling dan Embolisasi Untuk Dua Pasien Gangguan Syaraf Otak
RSUZA Banda Aceh, Jumat (16/12/2022), membuat terobosan baru dalam pelayanan kesehatan bidang neurointervensi
BANDA ACEH - Rumah Sakit Umum dr Zaineol Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Jumat (16/12/2022), membuat terobosan baru dalam pelayanan kesehatan bidang neurointervensi.
Di mana tim Neurointervensi yang dipimpin dr Nasrul Musadir SpS(K) FINA, berhasil melakukan tindakan pemasangan coiling dan embolisasi perdana pada pembuluh otak, dua pasien yang mengalami gangguan syarat di bagian otak.
“Tindakan pemasangan coiling dan embolisasi berlangsung sekitar 8 jam.
Pemasangan bersama Tim Chat Lab RSUZA dan risiden neurologi FK USK, dibantu dr Bambang Tri Prasetyo SpS(K) FINS FINA dan dr Beny Rilianto SpS FINA dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON),” kata Nasrul Musadir usai melaksanakan tindakan, Jumat (16/12/2022).
Dijelaskan, untuk tindakan coiling dilakukan pemasangan wire spiral kecil yang dimasukkan ke pembuluh darah otak guna menutupi kebocoran.
Sedangkan tindakan embolisasi guna memasukkan glue (cairan padat) ke pembuluh darah otak.
“Kedua tindakan ini merupakan tindakan perdana di RSUZA Banda Aceh dan di seluruh Aceh,” ungkapnya.
Menurut Nasrul, pemasangan coiling dilakukan pada kasus Carotid Cavernosus Fistula (CCF), yaitu pecahnya arteri pada pembuluh darah otak segmen cavernosus (dibelakang bola mata) yang menyebabkan bola mata menonjol keluar.
Kasus ini menimpa Ulia (22) asal Kabupaten Bireuen akibat kecelakaan lalu lintas, beberapa waktu lalu.
“Apabila tindakan coiling ini tidak dilakukan, kemungkinan besar pasien akan mengalami kebutaan permanen,” tuturnya.
Sedangkan untuk tindakan embolisasi pada kasus Arterio- Venous Malformation (AVM) yaitu suatu keadaan bawaan lahir berupa menyatunya hubungan arteri-vena di dalam otak, yang menyebabkan pasien mengalami nyeri kepala berkepanjangan dan kejang.
Baca juga: Ada 4 Kasus Polio di Aceh, 1 Pasien Jalani Terapi di RSUZA
Baca juga: Gagal Ginjal Akut, 3 Anak di Aceh Utara Meninggal, 1 di RSUD Cut Meutia dan 2 di RSUZA Banda Aceh
“Bila tindakan tidak dilakukan, maka kemungkinan AVM akan pecah dan mengalami kefatalan.
Kasus ini terjadi pada remaja asal Singkil, Irhamsyah Putra, 20 thn.
Yang mulai mengalami gejala kejang dan nyeri kepala sejak beberapa bulan lalu,” tuturnya.
Ke depan, menurut Nasrul, kerja sama antara RSUZA dan RS PON Jakarta, akan semakin ditingkatkan terutama dalam bidang penanganan stroke berupa tindakan mechanical thrombectomy yang akan dilakukan mulai tahun depan. (her)
Baca juga: Pj Bupati Nagan Raya Besuk Anak Derita Hydrosefalus, Minta Izin Keluarga untuk Diobati di RSUZA
Baca juga: Kondisi Tak Stabil, Mahasiswa Unimal Korban Penembakan Warga Dirujuk ke RSUZA