Breaking News

Internasional

Perempuan Dalam Penjara Iran Jadi Korban Kekerasan Seksual dan Siksaan Berat

Perempuan yang ditahan oleh pasukan keamanan Iran menghadapi serangan kekerasan seksual dan fisik di penjara Iran.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Aktivis Narges Mohammadi sempat dipenjara selama 6 tahun dan dijatuhi hukuman 74 cambukan mengungkapkan kekejaman dalam penjara perempuan Iran. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Perempuan yang ditahan oleh pasukan keamanan Iran menghadapi serangan kekerasan seksual dan fisik di penjara Iran.

Seperti pengakuan Narges Mohammadi, Wakil Kepala Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Iran menjalani hukuman penjara yang lama di penjara Evin Iran.

Dia dipenjara selama 6 tahun dan dijatuhi hukuman 74 cambukan setelah sidang pengadilan selama 5 menit.

Dia menulis surat kepada BBC pada Minggu (25/12/2022) yang merinci pelecehan fisik dan seksual terhadap tahanan perempuan yang ditangkap setelah protes di seluruh negeri.

Dimulai pada September 2022 setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun.

Narges mengatakan anggota tubuh seorang aktivis wanita terkemuka diikat ke pengait di dalam kendaraan yang membawanya ke penjara Evin.

Baca juga: PBB Tunjuk Tiga Perempuan, Pimpin Penyelidikan Tindakan Keras Terhadap Perempuan Iran, Teheran Tolak

Setelah aktivis itu dipindahkan, dia dilecehkan secara seksual oleh petugas penjara, mengakibatkan memar dan luka di sekujur tubuhnya.

Seorang demonstran wanita yang ditangkap juga menghadapi pelecehan seksual saat dipindahkan ke penjara dengan sepeda motor bersama dua petugas keamanan, tambahnya.

Aktivis tersebut berkata: “Tidak mengungkapkan kejahatan ini akan berkontribusi pada kelanjutan penerapan metode represif ini terhadap perempuan."

“Oleh karena itu, tampaknya penyerangan terhadap aktivis perempuan, pejuang, dan pengunjuk rasa di Iran harus dilaporkan secara luas dan kuat di tingkat global," ujarnya.

“Dengan tidak adanya organisasi sipil independen yang kuat, perhatian dan dukungan dari media dan organisasi hak asasi manusia internasional serta opini publik global sangat penting,” harapnya.

Baca juga: Sopir Taksi Iran Meninggal Dunia Setelah Empat Hari Ditahan, Ditemukan Tanda-Tanda Penyiksaan Berat

Dalam suratnya kepada BBC, Narges memuji wanita Iran yang berani, ulet dan penuh harapan.

Dia menambahkan kemenangan berarti membangun demokrasi, perdamaian dan hak asasi manusia dan mengakhiri tirani.

“Kami tidak akan mundur," tegasnya.

Media pemerintah Iran membantah pihak berwenang telah melakukan pelecehan seksual terhadap demonstran wanita.

Iran mengklaim semua staf wanita bertanggung jawab untuk mengawasi bangsal penjara wanita.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved