Hizbullah Serahkan Tersangka Pembunuh Anggota Pasukan Perdamaian PBB dari Irlandia

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Kelompok Hizbullah Lebanon menyerahkan seorang pria yang diduga membunuh seorang penjaga perdamaian PBB asal Irlandia awal bulan ini.

Prajurit Sean Rooney (23) tewas dan tiga lainnya terluka pada 14 Desember 2022 ketika kendaraan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) diserang di dDesa Al-Aqbiya di selatan negara itu.

UNIFIL bertindak sebagai penyangga antara Lebanon dan Israel dan beroperasi dekat perbatasan.

"Penembak utama telah ditangkap oleh pasukan keamanan setelah Hizbullah menyerahkannya beberapa jam yang lalu," kata pejabat keamanan itu, yang menolak disebutkan namanya, seperti dilansir AFP, Senin (26/12/2022).

Tidak segera jelas apakah individu yang ditangkap adalah anggota kelompok tersebut.

Hizbullah bekerjasama dalam penyelidikan yang dipimpin oleh intelijen militer Lebanon, kata pejabat itu.

Dia menambahkan penyelidikan awal hampir selesai.

Baca juga: Kendaraan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Dikepung, Seorang Tentara Irlandia Tewas

Awal pekan ini, seorang pejabat kehakiman mengatakan penyelidik Lebanon telah mengidentifikasi tersangka dalam serangan itu.

Dikatakan, ada dua penembak pasukan keamanan perdamaian PBB.

Sebuah mobil yang membawa orang-orang bersenjata mengikuti kendaraan UNIFIL, kata sumber kehakiman, mengutip temuan awal dan menyebut serangan itu "direncanakan".

Hizbullah berulang kali membantah terlibat dalam insiden itu, dan kepala keamanannya Wafic Safa menggambarkan pembunuhan itu tidak disengaja.

Saksi mata mengatakan penduduk desa di daerah Al-Aqbiya memblokir kendaraan Rooney setelah melewati jalan sepanjang pantai Mediterania yang biasanya tidak digunakan oleh UNIFIL.

Al-Aqbiya berada di luar area operasi UNIFIL, kata pasukan tersebut.

Baca juga: Arab Saudi dan China Upayakan Akhiri Perang Yaman, Konflik di Suriah, Krisis Lebanon dan Nuklir Iran

Tiga tentara terluka saat kendaraan menabrak tiang dan terbalik.

Selama bertahun-tahun, telah terjadi sejumlah insiden antara pendukung Hizbullah dan pasukan penjaga perdamaian PBB tetapi jarang meningkat.