Kilas Balik Tsunami Aceh 2004
Mengenang 18 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Terbesar dan Memori Kelam 26 Desember 2004
Gelombang tsunami setinggi 30 meter menyapu pesisir Aceh 15 menit setelah gempa berkekuatan 9,3 SR yang terjadi di dasar Samudera Hindia.
Mengenang 18 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Terbesar dan Memori Kelam di Tahun 2004
SERAMBINEWS.COM - Tsunami Aceh adalah salah satu bencana terbesar di Indonesia yang terjadi pada 26 Desember 2004.
Gelombang tsunami setinggi 30 meter menyapu pesisir Aceh 15 menit setelah gempa berkekuatan 9,3 SR yang terjadi di dasar Samudera Hindia.
Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.
Baca juga: Tangis Haru Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, Kisah Nasehat Pria Tua Berjubah Putih Sebelum Bencana
Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, hari yang semestinya bisa digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama.
Tapi tidak dengan Minggu saat itu, masyarakat justru harus berhadapan dengan alam yang tengah menunjukkan kekuatannya.
Tsunami Aceh didahului dengan Gempa
Tsunami Aceh didahului gempa yang terjadi pada pukul 07.59 WIB, 26 Desember 2004, dengan berkekuatan 9,3 skala Ritcher.
Tidak lama setelah itu, muncul gelombang tsunami yang diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter, dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.
Jumlah korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut mencapai 250.000 jiwa.
Penyebab tsunami Aceh tahun 2004 sendiri diketahui dipicu oleh adanya gempa tektonik yang juga merupakan gempa terbesar ketiga yang pernah tercatat di dunia dan memiliki patahan lempeng terpanjang yang pernah diamati oleh para peneliti.
Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.

Baca juga: Kisah Teungku Sofyan Selamat dari Bencana Tsunami Aceh, Tergulung Ombak hingga Terkubur 7 Hari
Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari bibir pantai ke tengah daratan pemukiman warga.
Sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam tsunami Aceh ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
Kemudian bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana Tsunami Aceh.
Bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.
Pesawat militer dari Jerman hingga kapal induk milik Amerika Serikat didatangkan ke lokasi bencana, selang beberapa hari dan proses pencarian korban terus digencarkan.
Jumlah korban dari peristiwa alam tsunami Aceh tersebut disebut mencapai 250.000 jiwa korban.
Jumlah itu bukan hanya datang dari Indonesia sebagai negara terdampak paling parah, namun juga dari negara-negara lain yang turut mengalami bencana ini.
Gempa dan tsunami di Minggu pagi itu tidak hanya menimpa wilayah Aceh dan Sumatera Utara, tapi juga wilayah negara lain yang terletak di kawasan Teluk Bengali, mulai dari India, Sri Lanka, hingga Thailand.
Baca juga: Tsunami Aceh 2004 - Penantian Seorang Ayah di Depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Sementara di Aceh, bencana tsunami yang menghantam begitu kerasnya ini memutuskan semua jaringan listrik juga komunikasi di sana. Sehingga kondisi benar-benar darurat.
Kemudian dari itu ada beberapa ratusan mayat yang sudah di temukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Lalu ada beberapa banyak yang hilang akibat tersapu gelombang, tertimpa reruntuhan, dan sebagainya.
Ada beberapa ratusan ribu warga yang masih selamat mereka kehilangan tempat tinggal dan keluarganya, lalu sementara mereka harus tinggal di lokasi pengungsian.
Tsunami yang terjadi di Aceh bisa saja di terjadi di wilayah lain, lembaga yang berwenang memberikan peringatan tsunami adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berikut adalah 10 cara menyelematkan diri saat terjadi tsunami:
1. Waspada Gempa Susulan
Setelah terjadi gempa bumi, jangan sampai lengah dan tetap berda di tempat terbuka dan aman.
2. Pergi ke Tempat Tinggi
Upayakan diri sendiri dan keluarga, untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi & aman.
3. Segera Jauhi Pantai
Jika ada peringatan bahaya tsunami dari pihak berwenang.
4. Awas Gelombang Susulan
Tetap bertahan di area tinggi, karena gelombang susulan yang lebih besar bisa terjadi
5. Selalu Pantau Informasi
Pantau terus informasi terkait kondisi terkini dari pihak berwenang.
6. Jangan Dulu Balik ke Rumah
Jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman.
7. Bertahan di Tempat Evakuasi
Jangan meninggalkan tempat evakuasi sebelum adanya arahan dari pihak berwenang.
8. Jangan Lewat Jembatan
Hindari menyelamatkan diri dengan melewati jembatan.
9. Macet Saat Evakuasi? Jalan Kaki
Segera tinggalkan kendaraan dan evakuasi diri dengan jalan kaki.
10. Tutup Layar Kapal dan Hindari Pelabuhan
(Serambinews.com/Nuriana)