Kupi Beungo
Inilah Ikrar Mahkota Sultan Iskandar Muda saat Dilantik sebagai Sultan Kerajaan Aceh Darussalam
Terhitung dari Sultan Ali Mugayat Syah (1514-1530 M) sebagai Sutan pertama, hingga Sultan Muhammad Daud Syah (1884-1907 M) sebagai Sultan terakhir dar
Oleh Nab Bahany As*)
HARI itu, empat ratus lima belas tahun yang lalu. Tepatnya, hari Rabu, tanggal 16 Zulhijjah tahun 1015 Hijriah, atau bertepatan dengan 10 Februari 1607 Masehi.
Sejak Subuh dini hari, seiring terbitnya fajar hingga matahari memancarkan sinarnya menerangi bumi.
Di istana Darud Dunia kerajaan Aceh Darussalam telah dibunyikan 101 kali letusan meriam, sebagai pertanda bahwa hari itu adalah hari penobatan (pelantikan) Sri Paduka Yang Mulia Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam, sebagai Sultan kerajaan Aceh Darussalam yang ke-12 dari 31 Sultan dan Sultanah yang pernah memimpin kerajaan Aceh Darussalam.
Terhitung dari Sultan Ali Mugayat Syah (1514-1530 M) sebagai Sutan pertama, hingga Sultan Muhammad Daud Syah (1884-1907 M) sebagai Sultan terakhir dari imperium kerajaan Aceh Darussalam.
• VIDEO Taman Sari Gunongan, Bukti Cinta Abadi Sultan Iskandar Muda Pada Permaisuri
Dalam penobatan Iskandar Muda sebagai Sultan yang akan memimpin kerajaan Aceh Darussalam kala itu, Syekhul Islam atau yang disebut Khadi Haliqul Adil, yang ditunjuk kerajaan untuk memberikan sumpah kepada Sultan Iskandar Muda.
Dalam amanatnya Khadi Haliqul Adil saat melantik Sultan Iskandar Muda mengatakan:
“Rakyat menyembah raja dalam zahir. Tetapi raja juga harus menyembah rakyat dalam batin. Sebab, karena adanya rakyat barulah adanya raja.
Maka sebesar-besar dosa bagi raja adalah bila memerintah tidak adil. Sehingga rajalah yang akan menanggung jawab di hadapan Tuhan kita yang Esa pada hari kiamat kelak. Oleh karenanya dalam melantik Sultan Iskandar Muda, pimpinlah rakyat dengan sempurna dan adil seadil-adilnya.
Supaya tidak menyimpang ke garis yang salah. Pergunakanlah segala hukum dan ilmu yang telah diatur dalam Kitabullah, dan ikuti segala petunjuk Rasul Nabi Muhammad SAW berserta sahabat-sahabatnya dan keempat imamnya.
Baca juga: Mengulas Tradisi Meugang di Aceh, Farid Nyak Umar : Sudah Ada Sejak Zaman Sultan Iskandar Muda
Tunjukilah sekalian rakyat yang gelap atau bebal (awam) kepada jalan yang terang dan cerdas,” kata Khadi Haliqul Adil saat menobatkan Iskandar Muda di atas batu tabal (batu sakral) sebagai Sultan yang akan memimpin kerajaan Aceh Darussalam.
Usai pemberian sumpah oleh Syekhul Islam, Sri Sultan Iskandar Muda pun dengan gagah perkasa dan penuh wibawa dalam usia 18 tahun, naik kembali ke atas batu tabal untuk menyampaikan Ikrar Mahkota (pidato pertamanya) di hadapan petinggi-petinggi kerajaan, para undangan, dan hadirin yang hadir dalam pelantikan Sri Sultan Iskandar Muda untuk memimpin kerajaan Aceh Darussalam.
Berikut inilah bunyi pidato Ikrar Mahkota Sultan Iskandar Muda saat dilantik (dinobatkan) sebagai Sultan Kerajaan Aceh Darussalam (1607-1632 M).
“Ampun...ampun...ampuni hamba ya Tuhanku. Bahwa diriku akan mengikuti segala titah dan suruhan-Mu. Ampunilah segala dosaku. Jauhkanlah akan daku dari pada pekerjaan yang karut dan mungkar.
Tunjukkanlah oleh-Mu akan daku segala jalan yang lurus dan benar. Serta lindungilah akan daku dari pada segala marabahaya-Mu.