18 Tahun Tsunami
Nelayan Pijay tak Melaut saat Peringatan 18 Tahun Tsunami, Pilih Berdoa dan Berzikir di Masjid
Menurut Bukhari, sehari sebelum di gelar acara rangkain zikir dan doa bersama, ribuan nelayan dari ratusan boat 10 GT sampai 30 GT sehari sebelumnya t
Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ribuan Nelayan di Pidie Jaya (Pijay) tidak melaut memperingati 18 tahun bencana tsunami.
Para nelayan lebih memilih berzikir dan berdoa bersama yang dipusatkan di masjid.
"Sudah menjadi tradisi tahunan dalam setiap tahun ribuan nelayan memilih tak melaut untuk memperingati hari bencana gempa dan tsunami dengan diisi rangkaian zikir dan doa bersama yang dipusatkan di Masjid," sebut Bukhari (52) salah satu nelayan di Kecamatan Panteraja, Pijay, kepada Serambinews.com, Senin (26/12/2022).
Menurut Bukhari, sehari sebelum di gelar acara rangkain zikir dan doa bersama, ribuan nelayan dari ratusan boat 10 GT sampai 30 GT sehari sebelumnya telah menambatkan boat di sisi Pusat Pendaratan Ikan (PPI).
• Nelayan Aceh Pantang Melaut Pada Hari Peringatan Tsunami, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar
Adapun kegiatan untuk aktivitas melaut kembali berlajalan pada, Senin (26/12/2022) malam hari.
Pantauan Serambinews.com, Senin (26/12/2022) di Masjid Nurul Huda, Kecamatan Panteraja, Pijay, sejak pagi hari sekira pukul 09.00 WIB warga sudah datang.
"Kedatangan mereka ke masjid untuk berzikir serta berdoa bersama dalam mengenang bencana dasyat gempa dan tsunami yang terjadi 26 Desember 2004 lalu," sebut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pijay, Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Senin (26/12/2022). (*)
• Mulai Tahun Depan Penjualan Rokok Eceran Dilarang, Harganya Juga Naik
• Mulai Tahun Depan Penjualan Rokok Eceran Dilarang, Harganya Juga Naik
• Beredar Pesan Berantai, Ada Tumpahan Minyak Sawit di Lintasan Geurutee, Begini Kata Polisi