Salam
Pelajaran Berkoalisi untuk Partai Politik
Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) terus digemakan, terutama oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
ISU perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) terus digemakan, terutama oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Partai berkuasa itu menginginkan Presiden Jokowi segera mencopot Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari Partai Nasdem yang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam pemilu 2024.
Jokowi belum kelihatan merespon desakan itu secara serius.
Sedangkan Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan pihaknya siap menerima apapun keputusan Presiden Jokowi terkait reshuffle kabinet.
Dalam pandangannya, segala pertimbangan hanya diketahui Jokowi selaku presiden.
Namun demikian, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Jokowi agar berhati-hati dalam mengambil keputusan melakukan reshuffle kabinet.
Sebab, setiap kebijakan reshuffle kabinet tersebut terselip harapan besar dari rakyat agar kinerja pemerintah bisa lebih baik lagi ke depannya.
Makanya, diharapkan setiap reshuffle bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan langkah politis semata, yang tak berdampak bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi.
Hampir senada dengan Partai Demokrat, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun mengingatkan Presiden Jokowi supaya bijak dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.
Di masa akhir pengabdiannya, lebih bagus menjaga soliditas kabinet ketimbang melakukan reshuffle.
Baca juga: Ditanya Reshuffle, Jokowi Mengangguk
Baca juga: Pengamat Nilai Reshuffle Murni Persoalan Politik ke NasDem Capreskan Anies, Dua Menteri Terancam
Sebab, dengan adanya soliditas dalam kabinet pemerintahan akan berjalan baik.
Di sisi lain, ketika memilih Anies Baswedan sebagai tokoh yang akan dimajukan dalam Pilpres 2024, kita yakin Nasdem sudah sangat tahu risiko-risiko yang harus dihadapi, termasuk terdepaknya dua menteri mereka dari kabinet.
Indikasi ini terlihat, selain mencapreskan Anies, Nasdem juga melirik PKS sebagai teman koalisi barunya.
Kita tahu, selama ini PKS adalah memilih beroposisi sedangkan Nasdem menjadi partai pendukung pemerintah bersama PDIP dan beberapa partai lainnya.