Curi Uang dari Ponsel Temuan, Pasutri Muda Pakai Uangnya untuk Pernikahan Mewah, Akhirnya Ditangkap
MI dan NH mencuri uang Rp 120 juta dari sebuah ponsel yang tidak sengaja mereka temukan.
SERAMBINEWS.COM - Pasangan suami istri muda ditangkap karena bobol M-Banking dari ponsel temuan.
Tak tanggung-tanggung, uang yang mereka ambil sebanyak Rp 120 juta dan digunakan untuk menggelar pernikahan mewah.
Pasangan suami istri tersebut berinisial MI (36) dan NH (24) akhirnya ditangkap polisi pada Selasa, 27 Desember 2022.
MI dan NH mencuri uang Rp 120 juta dari sebuah ponsel yang tidak sengaja mereka temukan.
Pencurian dilakukan dengan cara mentransfer uang dari m-banking di telepon seluler (ponsel) yang ditemukan di Jalan Mampang Prapatan II, Jakarta Selatan, pada awal Desember ini.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan Komisari Mashuri mengatakan, MI dan NH ditangkap di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/12/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Dua orang yang kami amankan. Iya, pasangan suami istri baru menikah," kata Mashuri saat dikonfirmasi pada Kamis (29/12/2022).

Bermula dari temuan handphone di Mampang
Mashuri menjelaskan, pencurian itu berawal saat kedua pelaku menemukan sebuah ponsel Samsung Galaxy A3 di kawasan Mampang pada 9 Desember 2022.
"Keduanya membuka ponsel tersebut dan melihat ada m-banking, BRI Mobile. Masuknya dengan cara lupa password," ujar Mashuri.
Setelah berhasil mengakses mobile banking di ponsel tersebut, kedua pelaku melihat nominal uang yang banyak. Mereka lalu mentransfer Rp 120 juta ke rekening NH.
"Uang yang ditransfer ke rekening NH itu Rp 120.637.000," kata Mashuri.

Uang curian untuk biaya resepsi
MI dan NH disebut menggunakan uang Rp 120 juta hasil curian untuk keperluan biaya pernikahan.
Mereka menggunakan uang hasil curian itu untuk membeli keperluan seserahan pernikahan.
"Jadi saat menemukan ponsel, belum menikah. Uang itu digunakan untuk membiayai nikah dan pesta pernikahan," ujar Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan AKP Budi Laksono, Kamis (29/12/2022).
Budi mengatakan, pernikahan MI dan NH berlangsung di Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (25/12/2022). Resepsi pernikahan berlangsung di rumah NH.
"Iya semua segala persiapan dan kebutuhan nikahnya. Termasuk enam perhiasan itu," ujar Budi.
Budi menjelaskan, selain untuk seserahan, uang Rp 120 juta juga dibelikan ponsel oleh kedua pelaku. "Iya semua (ponsel), sisa uang ada Rp 30 jutaan," ucap Budi.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari penangkapan pelaku, yakni empat ponsel, tiga kartu ATM, enam perhiasan emas, dan uang tunai Rp 5 juta. Kini, kedua pelaku telah ditahan di Mapolsek Mampang Prapatan.
Habiskan Biaya Rp 130 Juta, Pengantin Malaysia Terlilit Utang
Setiap orang mendambakan pernikahan sekali seumur hidup.
Tak jarang mereka memiliki wedding dream untuk hari bahagia.
Begitu juga dengan orangtua yang menginginkan yang terbaik untuk anak mereka.
Namun kembali lagi, konsep pernikahan memang sebaiknya digelar sesuai dengan kondisi kantong.
Jangan sampai hal buruk seperti yang menimpa pasangan ini terjadi.
Seorang wanita yang tak diketahui namanya menuliskan curhatan dan mengirimkannya ke akun Twitter @ConfessTweetMY.
Bukannya bahagia, ia dan sang suami justru merana setelah menikah.
Hal ini dikarenakan mereka memaksa menggelar pesta mewah yang menghabiskan banyak uang.
Demi memenuhi keinginan orangtua untuk menggelar pesta mewah, sang anak terpaksa mengambil pinjaman alias berutang.
Pesta mewah sesuai keinginan orangtua terwujud, sang anak kini harus menanggung semuanya.
Suami wanita tersebut harus membayar utang setiap bulan yang uangnya dipakai untuk menggelar pesta mewah.
"Kami berdua ini kerja biasa. Suami hanya seorang karyawan, dan saya pegawai kontrak di pemerintahan. Saya beritahu bapak ibu untuk membuat pesta kecil-kecilan saja, tamu undangan hanya 100 orang, tapi mereka tidak setuju," tulis wanita tersebut.
Sayang, orangtua justru menolak dengan alasan banyak saudara dan teman-teman yang akan diundang.
Mereka bahkan menyindir sang menantu kalau tidak mampu menggelar pesta mewah, berarti tidak akan mampu membahagiakan anaknya.

Demi menjaga perasaan calon mertua kala itu, sang suami dengan berat hati memutuskan untuk berutang di bank.
"Dia berdiskusi dengan orangtua saya dan beberapa saudara lainnya. Mereka meminta untuk menyiapkan 1000 undangan dan digelar di hotel. Orangtua saya memperkirakan harus meminjam uang sebesar RM 4000 (sekitar Rp 133 juta) kalau ingin menikah," curhat wanita itu.
"Singkat cerita, suami saya mengambil pinjaman. Resepsi digelar mewah dan orangtua saya bahagia karena teman-teman mereka memuji pernikahan kami begitu cantik," lanjutnya.
Sayang, kebahagiaan hanya dirasakan saat pesta digelar.
Setelahnya, wanita tersebut dan sang suami merana.
Mereka kini harus kerja keras demi membayar utang ratusan juta.
Sepulang kerja kantoran, suami wanita ini akan langsung kerja lagi sebagai driver GrabFood.
Sedangkan ia sendiri mencari uang tambahan dengan jualan online meski tak selalu laris.
Tak lagi ceria, sang suami kerap terlihat lesu dan langsung tidur setiap pulang.
"Penat katanya, kerja terus. Saya juga lebih banyak menangis daripada bahagia sekarang," pilunya.
Jika bisa mengulang waktu ia ingin mengubah keputusan untuk tidak berutang.
"Suami menyesal telah mengambil pinjaman. Kalau tidak berutang, pasti hidup tentram. Pulang kerja langsung istirahat dengan saya," pungkasnya.
Membaca curhatan wanita tersebut, banyak netizen yang ikut bersimpati.
Namun tak sedikit yang menghujat mengapa biaya pesta pernikahan perempuan dibebankan pada pihak laki-laki.
Terlebih biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kemampuan hingga harus menanggung derita.
(Kompas/Muhammad Isa Bustomi/Tribunnewsmaker/Ninda)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Demi Pernikahan Mewah, Pasutri Muda Curi Uang 120 Juta dari Ponsel Temuan, Pakai Mobile Banking
Baca juga: Ferdy Sambo Gugat Presiden Jokowi dan Kapolri, Mahfud MD: Itu Gimik!
Baca juga: Pele Meninggal Dunia, Miliki Harta Kekayaan Capai Rp 1,5 Triliun, Masuk 10 Pesepak Bola Terkaya