Penculik Bocah di Gunung Sahari Jakarta Pusat Masih DPO, Ternyata Mantan Napi Kasus Pencabulan Anak
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan kronologi penemuan identitas terduga pelaku penculikan tersebut.
Selain itu, Iwan Sumarno juga sempat tersandung kasus kriminal lain yakni dugaan penggelapan sepeda motor.
Hal ini diketahui setelah polisi menyisir rekaman CCTV di ruas Jalan Industri, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Polisi mendapatkan informasi kesesuaian dengan ciri-ciri seseorang yang pernah diamankan di RW 5 Pademangan, Jakarta Utara, sekitar Juli 2022, karena diduga menggelapkan sepeda motor.
Dalam foto yang didapatkan polisi, Iwan Sumarno terlihat mengenakan baju berwarna hitam dan memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Dapat kami telusuri dan kami menemukan identitas dari KTP terduga pelaku yang dimana orang mengatakan kalau dia itu Herman, orang tua M mengenalnya Yudi, nama sesungguhnya adalah Iwan Sumarno," beber Komarudin.
Status Kasus Penculikan Naik ke Penyidikan
Diberitakan Wartakotalive.com, polisi menaikkan status kasus dugaan penculikan terhadap anak berusia enam tahun di Gunung Sahari dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Komarudin mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait.
"Kami sudah menaikkan status sebagai penyidikan, mengingat para saksi sudah kami BAP dan per kemarin kami telah mengeluarkan surat daftar pencarian orang atau DPO yang sudah tersebar," jelas Komarudin, Sabtu.
Ia menambahkan, pascapenyelidikan, terduga pelaku diketahui memiliki banyak nama.
Kepada orang tua korban, Iwan mengenalkan dirinya sebagai Yudi.
Sementara, kepada sesama pengumpul barang bekas, Iwan dikenal dengan nama Herman.
Komarudin lalu meminta kepada siapapun yang menemukan Iwan Sumarno alias Yudi alias Herman alias Jacky, bisa melapor ke kantor polisi atau melalui nomor telepon 0877-0097-7999.
"Kami mohon bantuan masyarakat Indonesia dimanapun berada yang menemukan orang yang mirip seperti yang tadi sudah kami sampaikan, mohon laporkan kepada kami berikut dokumentasi," ujar Komarudin.
"Jangan melakukan upaya ataupun tindakan main hakim sendiri, karena negara kami negara hukum."
VIDEO Bom Mortir Mujahidin Porak-Porandakan Pasukan Zionis di Al-Zaytoun, Serangan Maut Guncang IDF |
![]() |
---|
VIDEO China Pamerkan Rudal Terbaru DF-5C yang Mampu Jangkau Seluruh Dunia di Parade Militer Beijing |
![]() |
---|
Ghazali Abbas Sebut Figur tak Mampu Baca Quran tidak Layak Pimpin PPP |
![]() |
---|
Kurir Paket di Aceh Timur Dibunuh Rekan Kerja, Begini Motif dan Kronologinya |
![]() |
---|
Dari Aceh Menyapa Dieng: Educamp 7 Millennials Empowerment bersama Nestlé Hadirkan Harapan Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.