Transportasi Umum Lumpuh Total di Tunisia, Perusahaan Belum Bayar Gaji dan Bonus

SERAMBINEWS.COM, TUNIS - Lalu lintas metro dan bus di ibu kota Tunisia lumpuh total pada Senin (02/01/2023).

Para karyawan perusahaan Transportasi Umum melakukan aksi mogok karena keterlambatan pembayaran gaji dan bonus.

Pemogokan tersebut menyoroti masalah keuangan yang dihadapi perusahaan publik di ambang kebangkrutan, saat Presiden Kais Saied mengalami krisis keuangan terburuk.

“Serikat memprotes keterlambatan pembayaran gaji dan bonus,” kata Hayat Chamtouri, juru bicara perusahaan, seperti dilansir AFP.

“Situasi keuangan di perusahaan sangat sulit,” tambahnya.

Pemogokan transportasi menjadi unjuk kekuatan serikat UGTT yang kuat, yang telah berjanji untuk mengadakan serangkaian protes.

Baca juga: Kejaksaan Tunisia Tuntut 13 Hakim, Diduga Menebar Teror ke Seluruh Negeri

Serikat pekerja, dengan 1 juta anggota, telah menyetujui pemogokan dua hari oleh pekerja angkutan udara, darat dan laut pada 25 dan 26 Januari 2023.

Mereka memprotes apa yang disebutnya marginalisasi pemerintah terhadap perusahaan publik.

Pemogokan itu memicu kemarahan di antara ribuan orang yang berjuang untuk menemukan transportasi di ibu kota.

“Saat ini, kami tidak menemukan susu, minyak, gula, atau kopi," kata Nejia, seorang wanita yang sedang menunggu di terminal bus.

"Juga sekarang kami tidak menemukan bus yang membawa kami ke tempat kerja," tambahnya.

"Tunisia telah menjadi neraka yang tak tertahankan,” katanya.

Baca juga: Mantan Perdana Menteri Tunisia, Ali Laarayedh Dijebloskan ke Dalam Penjara

Di lingkungan Intilaka yang miskin, orang-orang memblokir jalan untuk memprotes pemogokan tersebut.

Tunisia, sedang berjuang mencari pinjaman $1,9 miliar dari Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai imbalan atas reformasi yang tidak populer.

Termasuk pemotongan belanja, restrukturisasi perusahaan publik dan pengurangan subsidi energi dan pangan.