Internasional

Puluhan Negara Batasi Pelancong China, Beijing Tidak Terima dan Akan Segera Membalas

Pemerintah China sangat marah atas kebijakan puluhan negara yang membatasi pelancong dari negerinya.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Penumpang menuju konter check-in di bandara internasional Hong Kong pada 28 Desember 2022 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China sangat marah atas kebijakan puluhan negara yang membatasi pelancong dari negerinya.

Beijing menegaskan tidak dapat menerima perlakukan dari negara yag memberlakukan pembatasan Covid-19 baru pada pengunjung dari negaranya.

“Ini tidak memiliki dasar ilmiah dan beberapa praktik tidak dapat diterima,” kata pejabat China,

China memperingatkan dapat mengambil tindakan balasan berdasarkan prinsip timbal balik.

Amerika Serikat menjawab China mengambil tindakan kurang memadai dan transparan dan kekhawatiran beban kasus yang berat dapat melahirkan varian baru.

"Ini adalah pendekatan yang semata-mata didasarkan pada sains," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan di Washington.

Baca juga: Qatar Wajibkan Pelancong China Tes Covid-19, Kasus Virus Corona Arab Saudi Turun Drastis

Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang bersikeras semua pelancong dari China memberikan tes Covid-19 negatif sebelum kedatangan, karena kekhawatiran akan lonjakan kasus.

Peningkatan infeksi yang tajam di China terjadi setelah Beijing tiba-tiba mencabut pembatasan garis keras selama bertahun-tahun bulan lalu, dengan rumah sakit dan krematorium dengan cepat kewalahan.

Tetapi Beijing telah mendorong pembukaan kembali yang telah lama ditunggu-tunggu.

Pekan lalu mengumumkan diakhirinya karantina wajib pada saat kedatangan dalam sebuah langkah yang mendorong orang-orang China untuk merencanakan perjalanan ke luar negeri.

“Beberapa negara telah mengambil pembatasan masuk yang menargetkan China,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam pengarahan rutin.

Ditanya tentang reaksi China, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne membela aturan baru tersebut.

"Saya pikir kami melakukan tugas dalam meminta tes," kata Borne kepada radio franceinfo.

Baca juga: Warga China Rayakan Tahun Baru 2023, Media Pemerintah Yakinkan Publik Tentang Terkendalinya Covid-19

“Kami akan terus melakukannya.” tambahnya.

Aturan yang diberlakukan mempengaruhi semua pelancong yang datang dari China, bukan hanya warga negara China.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved