Berita Pidie

Tim UNHCR dan IOM Temui Pj Bupati Pidie Bahas Terkait Rohingya

Mereka yang menemui Pj Bupati Pidie adalah Ann Maymann, Kepala Perwakilan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan Stefano

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto MSi saat menerima kunjungan perwakilan UNHCR di Pendopo Bupati setempat, Kamis (5/1/2023) 

Ke depan kita fokus lagi pada program pendidikan, karena banyak anak-anak. Program ini akan berkolaborasi dengan pemeritah dan masyarakat lokal.

Sampai posisi kami sebagai badan kemanusiaan internasional mendukung pemerintah dalam hal misi kemanusiaan ini.

Otoritas mengenai penunjukkan tempat dan lainnnya kembali kepada pemerintah," katanya.

Sementara itu, sebelumnya tempat penampungan rohingya di SMP 2 Muara Tiga kemudian dipindahkan ke gedung Mina Raya di Padang Tiji bekas tempat anak yatim.

Sebelumnya, untuk diketahui, pengungsi Rohingnya yang terdampar di pantai Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga berjumlah 185 orang terdiri dari 83 laki – laki, 70 wanita dan 32 anak-anak.

Namun belakangan ada yang meninggal dunia karena kondisi lemah dan dehidrasa.

Sementara itu, perwakilan IOM, Stefano mengatakan, juga menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah Pidie.


"Kami juga telah melakukan pembersihan di lokasi awal tempat penampungan rohingya sehingga kegiatan belajar bisa terlaksana dengan baik.

Kami juga menyampaikan saat tiba semenjak mereka tiba sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan juga memberikan vaksinasi supaya menghindari penyakit.

Kami juga memperhatikan aspek lain kesehatan mental, konseling pemberian dalam bentuk makanan.
Berkaitan respon kemanusiaan kami sangat senang dengan tanggapan pemerintah ini.

Kami ucapkan terimakasih lebih teknis mereka ini tinggal di Aceh tidak permanen. Mereka nantinya akan mendapat dukungan supaya bisa ada perubahan dan perbaikan," katanya.

Di samping itu baik pihak UNHCR dan IOM juga mendukung peran masyarakat sekitar dalam hal memberi pendidikan dan pembinaan keagamaan

Intinya diharapkan Jangan sampai terjadi konflik terstruktur. Terlibat dalam mengawasi mereka bukan berinteraksi. "Kita kesimpulan akan membentuk Satgas lokal. Untuk penanganan kemanusiaan ini.

Prinsipnya bagaimana mengantisipasi konflik. Bagaimana menyelesaikannya". (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved